Topik Judul

Cari Blog Ini

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Lebih sehat, produksi dan kualitas lebih tinggi.. Minat??

Pemesanan Benih Kentang :

Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065

email : vansekar@yahoo.co.id

LAYANAN KONSUMEN JM FARM :

Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang
,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum

Minggu, 04 Agustus 2013

Lanjut S2 atau kerja dulu?

Baru -baru ini ada mahasiswa S1 magang di aeroponik saya. Ada sedikit pesan yang ingin sampaikan lewat blog saya ini, yang sering saya sampaikan pula kepada adik2 mahasiswa yg mo lulus dan mungkin galau, haruskah langsung bekerja atau meneruskan sekolah lanjut S2 ? Tentu berdasarkan pengalaman saya.

Tanpa memperhitungkan dapat anugrah beasiswa dan kesempatan emas lainnya, bagi saya, perlu tidaknya langsung S2 tergantung pada tujuan hidup kita. Idealnya, saya lebih cocok sarjana fresh graduate bekerjalah terlebih dahulu untuk mengasah ilmu yg diperoleh saat S1. Lebih bagus, bekerja sesuai bidangnya. Pada tahap ini, kalian akan berusaha mencocokkan ilmu yg diperoleh dg dunia kerja. kadang baru ngeh, ternyata ilmu yang dipelajari waktu S1, maksud penerapannya begini toh.. hehe

Sekitar 1-3 tahun, bila emang penasaran dg bidang ilmunya dan merasa hungry bahkan starving dg ilmu, segeralah lanjutkan S2. Terlalu lama kadang bisa melenakan kita, terutama salary. Mumpung masih muda.
Tahap ini merupakan ajang untuk menjawab kebuntuan, masalah yg dihadapi saat "pernah" bekerja sbg fresh graduate. Semakin penasaran, semakin banyak menggali ilmu, semakin tinggi kualitas diri kita. Tahap ngeh ilmu ini, manfaatkan sebesar2nya untuk benar2 paham teori di bidang kita sebagai landasan untuk memahami kondisi di lapangan. Contoh : sebagai orang fisiologi, anda harus benar2 tahu perbedaan fisiologi tanaman C3, C4, dan CAM..

Kembali bekerja setelah S2, sedikit terpatri, bahwa anda "dianggap" lebih tahu oleh orang-orang sekitar anda. Wajiblah, kita memantaskan diri sesuai harapan publik. Tetaplah terus belajar. Memperluas wawasan. Kalau dulu waktu S1 kita hanya tau 1+1=2, maka setelah s2, kita harus tau kenapa 1+1=2.

Untuk yang berprofesi dosen, peneliti, ga bisa ditolak, wajib S3 bila ingin terus berkembang. Tidak saja soal pangkat atau jabatan, karier, tetapi juga agar benar2 ahli. Bila perlu, jangan di universitas yang sama saat s1 ato s2. Kalaupun sama, Pilihlah yang beda jurusan tapi masih berkaitan dengan ilmu dasar dan minatnya. Jangan s1 dan s2 ambil tanah, kemudian s3 ambil sosial ekonomi. jaka sembung naik ojek, ga nyambung jek..

Saat ini, banyak dosen masih muda tapi sudah bergelar doktor. Yah, klu emang ada beasiswa, masak ditolak. Tapi, bila saya perhatikan, dosen yg begini memang smart dlm hal berteori, tp terkadang, terapannya kurang. Terlihat jelas, misalnya bila menerangkan siklus fotosintesis, daur krebs dst, tanpa mampu menerangkan apa maksud dari njlimetnya segitu banyaknya siklus tersebut. Apa maknanya nantinya kita memahami hal tersebut. padahal, dengan memahami siklus tersebut, tentu maksudnya, agar memudahkan kita merekayasa, mencari2 cara, berkreasi agar produksi meningkat, misalnya. semakin tinggi ilmu kita, tentu harapannya, daya khayal kita makin tinggi. Tentu tidak sembarang khyalan dong, but khayalan based on scientific lah..

Tidak dapat dipungkiri, ada beberapa orang, yang karena tidak dapat kerja2 juga, akhirnya meneruskan sekolahnya agar memudahkan mendapatkan kerja. Hmhm., ga ada salahnya, tp seandainya tujuannya hanya untuk dapat kerja, ya jangan salahkan publik bila kemudian tidak ada peningkatan kualitas diri. tp jujur sih, teknik ini banyak manjurnya untuk mendapatkan kerja. Master lho. Meski terkadang, gajinya juga ga jauh2 amat dengan S1, Hari gini gitu lho, sarjana mah, pasaran..

Sabtu, 03 Agustus 2013

Blessing in disguise

Meskipun saya orang jawa, baru sadar rupanya, baru kemarin saya seperti memberi penyuluhan kecil kepada petani Jawa.. Ah, mestinya saya bisa lebih banyak memberi manfaat kepada daerah asal saya.. Ups.. kenapa pikiran saya jadi sesempit ini ya.. Astaghfirullah.. asal bermanfaat buat orang banyak, mestinya tidak perlu berfikir seperti ini. Yup, wilayah kerja tidak harus membatasi aktivitas saya.. Kemarin, saya sempat sedikit kagok alias merasa asing, memberi penyuluhan dalam bahasa jawa, padahal belasan tahun ini basanya saya biasa memberi penyuluhan dalam bahasa sunda..

ok, kembali ke laptop.. blessing in disguise..
Saya pernah membaca kisah inspiratif tentang seorang ulama X yang menceritakan seorang muslim yang rajin memohon ampun, yang tanpa sengaja dia temui dalam perjalanannya yang sulit. Si ulama bahkan harus merasakan sampai diusir2 segala di suatu tempat dan kampung, hingga akhinya bertemu di musholla yang dijaga si muslim rajin mohon ampun ini. Di setiap dzikirnya, setiap aktivitasnya, bahkan saat menyapu, mengepel, dan aktivitas hariannya, tetap mohon ampun. kenapa pula dia seperti itu? rupanya, selain karena merasa begitu banyaknya dosa, si muslim merasa setiap doa permintaannya kepada Allah SWT selalu dikabulkan akibat doa mohon ampunnya itu. Hanya satu, yang belum terkabul, yaitu keinginannya untuk bertemu ulama X. Subhanallah, si ulama merasa perjalanan sulitnya tersebut merupakan salah satu cara Allah SWT, yang menuntunnya untuk bertemu dengan si muslim rajin ini, sesuai permintaan doa si muslim..

Tidak terasa, sering kita merasa kesulitan dalam melakukan suatu hal, tanpa kita ketahui, maksud Allah dengan ujian tersebut, ternyata semua itu adalah skenario Allah bagi hamba-Nya..

Termasuk, perjalanan mudik saya baru2 ini.. Perjalanan mudik saya tidak berjalan sesuai rencana karena mobil saya mogok di dataran tinggi sekitar Dieng. Yup, mudik sekalian blusukan ke daerah kentang, pengen nyoba ikutan nanam kentang ke salah satu petani di sana. Karena ga hafal medan yang aje gile nanjak, mogok deh.. Pake acara diderek lah, nyari spare part yang susah karena sudah sore dan di daerah terpencil gitu, dan saat maksain pulang malam hari, hehe mogok lagi deh.. akibatnya, one night in dieng deh.. pasrah :(

Schedule kacau. Tapi entah kenapa, saat sorenya, sempet kepikir, mungkin hikmahnya biar saya lebih mengenal daerah tersebut. Meskipun, ga nyangka kalau harus pake nginap2 segala. Akibatnya, Alhamdulillah, saya jadi banyak kenal petani kentang disana. Blusukan ke kebun2 kentang sambil nunggu mobil saya selesai dibenerin. Tambah teman, tambah sodara.. Ternyata, baru ketauan pula penyebab penyakit mobil saya karena montirnya yang pinter.. hehe..

Subhanallah, semua itu adalah rahasia Allah. Kenapa pula mobil saya harus mogok?