Yang saya liat, woooow, keriiiiing banget. Bera dimana2. Kalaupun ada sawah hijau dg tanaman, pasti ada selang besar dan pompa air untuk mengairi sawahnya. Iseng nanya, perlu 5 liter BBM untuk mengairi 1 ha, belum tenaga kerjanya. Dan, ngeliat buruh tani yg kerja, hmmmm... Dikit2 mengusap peluh. Dikit2 istirahat. Puanasnya booo... Ah, boro2 mereka. Saya aja serasa ga kuat melek, saking puanasnya..
Di sisi lain, ngeliat perkembangan infrastruktur jalan... Hmmmm, kereeen. Ikut seneng. Pembangunan jalan dimana2. Ngejar target rupanya, sehingga di beberapa tempat macet utk pembangunan tersebut.
Bu ibu... Pak bapak... Boleh ya, saya ngarep. Kalau periode ini lagi gencar2 pembangunan infrastruktur jalan dkk. Berharap, selanjutnya juga diikuti pembangunan besar2an infrastruktur pertanian. Entah itu bendungan, saluran irigasi sampe ke saluran cacing kalau perlu, jalan taninya. Itu mgkn utk daerah sawah. Untuk lahan kering, seru juga klu dibuatkan pengairannya. Bagaimana bentuk sistem pengairannya, saya fikir sdh byk ahli2nya.
Emang, sudah byk hal dilakukan untuk mengatasi kekeringan. Telah dibuat beberapa bendungan baru. Alhamdulillah, tinggal nunggu efeknya. Byk pembagian pompa air dll utk mengatasi kekeringan di tingkat Pemda sejak dahulu kala. Tapi klu hanya sekedar pompa dan selang dan spot2, tanpa perbaikan sumber air dan gerakan perbaikan infrastruktur simultan dan besar2an, hmmmm sptnya tidak kerasa. Memang perlu waktu. Memang perlu dana besar. Oleh karena itu, berharap setelah kesuksesan perbaikan infrastruktur jalan, mudah2n simultan diikuti dg pembangunan infrastruktur pertanian...
Dan nantinya, di saat musim hujan, tidak ada sawah yg banjir Krn drainasenya bagus. Dan di saat musim kemarau, tidak terjadi penurunan luas tanam krn Lahan sawah dan lahan kering tetap hijau. Mata kita tetep adem. Rasa2nya ga perlu pengumuman kita swasembada, Krn rakyat juga liat lahan pertaniannya ga kosong.
