Topik Judul

Cari Blog Ini

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Lebih sehat, produksi dan kualitas lebih tinggi.. Minat??

Pemesanan Benih Kentang :

Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065

email : vansekar@yahoo.co.id

LAYANAN KONSUMEN JM FARM :

Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang
,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum

Sabtu, 30 November 2013

Legowo : Persepsi dan Salahpahamnya

Maksain untuk ngeblog ah.. Pengen konsisten, minimal sebulan ada satu posting, tapi hmhm.. ternyata, kembali kerja justru bikin ga sempet..

Kembali ke laptop.. Sekali-kali, cerita tentang padi ya..
Beberapa waktu lalu, saya berdebat eh.. diskusi dengan seorang teman tentang jajar tanam legowo pada tanaman padi. Terus terang, setelah lama absen ga terjun ke padi, saya cukup salut dengan perkembangan tanam legowo. Syukurlah, sebagian petani mulai memahami legowo dapat meningkatkan produksi padi..


Tetapi, nampaknya, menurut saya, pemahaman tentang legowo agak sedikit bergeser. Seolah peningkatan produksi legowo disebabkan karena peningkatan populasi tanaman.. Hmhm, emang iya sih, tapi sebenarnya prinsip dasar legowo adalah efek pinggiran. Bagaimana agar semua tanaman seolah berada di pinggiran, sehingga semua tanaman mendapatkan sinar matahari agar dapat  berfotosintesis dengan baik. Dan, pada kenyataannya pun, tidak bisa dibantah, tanaman yang berada di pinggiran selalu lebih bagus, dibandingkan tanaman yang di tengah..

Untuk mendapatkan efek pinggiran tersebut, maka satu baris tanaman diambil dan disisipkan ke dalam baris, sehingga populasi tanaman justru meningkat sekitar 33% (untuk legowo 2). Nah, fakta ini yang perlu ditekankan ke petani, karena mereka mengira menanam legowo dapat mengurangi populasi tanaman karena seolah satu baris tanaman dibuang, padahal penyisipan tanaman ke dalam baris, justru meningkatkan populasi tanaman.
Atau sebaliknya, dikira, legowo hanya mengurangi satu baris tanaman, tanpa menyisipkan dalam satu baris.. Dengan pedenya mereka sebut legowo, padahal, hal ini justru mengurangi populasi tanaman, meskipun efek pinggiran didapat dan produksi per tanaman meningkat.



Efek samping dari modifikasi pengaturan tanam ini cukup banyak. Adanya lorong akibat pembuangan baris, menyebabkan terdapat jalan yang memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, seperti pemupukan, pengendalian hama, penyakit, dan gulma. Jasa tanam mudah menanam karena ada jalan, sehingga tidak merusak pertanaman. Pemupukan dapat merata karena jelas baris mana yang harus dipupuk. Tikus bingung mo ngumpet dimana, karena ada jalan, sehingga serangan tikus relatif rendah. Penyakit juga rendah karena adanya jalan menyebabkan kelembaban rendah karena sinar matahari bebas masuk ke baris tanaman. Pengendalian gulma juga lebih mudah karena gulma biasa tumbuh di jalan/lorong, sehingga mudah dibersihkan. Syukur2, kalau airnya banyak, bisa mina padi deh, lumayan kan bisa nambah bahan organik. Jadi subur dong..

Caplak legowo

Efek negatif? Ada dong, misalnya karena populasi tanaman lebih banyak, tentu meningkatkan kebutuhan benih. Tetapi, kalau disinergikan dengan teknologi bibit tunggal dan persemaian kering dengan plastik, kayaknya efek negatif ini dapat ditekan deh..
Membutuhkan waktu tanam dan panen yang lebih lama. Sepertinya, ini karena jasa tanamnya belum biasa deh. Kalau ada alat caplak tanam legowo, lama-lama justru lebih cepat lho dibandingkan tegel. Kenapa? karena adanya lorong untuk jalan justru memudahkan dalam penanaman. Untuk jasa tanam yang sudah terbiasa legowo, justru tanamnya lebih cepat.
Kalau bahasa malesnya mah gini, masak sih untuk mendapatkan produksi lebih tinggi sampai 30%, masak ga mau capek dikit, modal dikit sih... hehe..

Nah, dengan banyaknya berbagai jenis legowo, seperti legowo 2, 3, 4, 5, dst.. Mana yang lebih baik? Kalau dikembalikan kepada prinsip efek pinggiran untuk mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak, jelas dong ketahuan legowo mana yang paling bagus. Pada legowo 3 dst, masih terdapat baris yang terlindung dan tidak mendapatkan sinar matahari, baik pagi atau sore..
Coba pula dilihat bedengan tanaman sayuran, dalam satu bedengan, biasanya kalau ga 1 atau 2 baris dalam satu bedengan.

Menarik juga, saat ada yang merespon dengan bertanya, bagaimana kalau legowo 1? Hehe.. kritis juga.. Saya minta coba aja, ternyata, karena sebaris, malah ga efektif karena boros pupuk.. Hehe.. seru juga ngajak petani agar ikut berfikir..

Disini, saya mencoba mengajak petani untuk ikut berfikir. Tidak lagi menganggap petani sebagai objek, tetapi subjek. Dan apabila kita bisa menganalogkan dengan contoh sehari2, rasa2nya mereka bisa mengerti kok..
Contohnya, pernah setelah penyuluhan, beberapa petani mendekati saya dan mengatakan bahwa penjelasan saya masuk akal *dalam hati sih, agak keki dibilang masuk akal, dikira selama ini teknologi yang diprogramkan pemerintah ga masuk akal kali ye*