Topik Judul

Cari Blog Ini

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Lebih sehat, produksi dan kualitas lebih tinggi.. Minat??

Pemesanan Benih Kentang :

Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065

email : vansekar@yahoo.co.id

LAYANAN KONSUMEN JM FARM :

Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang
,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum

Jumat, 15 Februari 2013

Benih kentang G0 itu apa sih?

Sebenarnya sudah lama pengen posting topik mengenai benih G0. Terutama mungkin bulan lalu, saat melihat foto tanaman kentang seorang member milis, yang katanya produksi G0..

How come?
Ada yang ganjil dengan judul foto tersebut. Katanya, produksi benih kentang generasi nol ramah lingkungan. Apa mungkin sih benih G0 bisa diproduksi secara ramah lingkungan?
Kedua, yang aneh fotonya. Saat saya tunjukkan foto tersebut ke hubby.. Sama komentarnya, produksi G0 kok ga pake rumah screen. Once again, how come..

Yup, bisa jadi, ga heran, kalau banyak beredar benih aspal di pasaran. Bukan saja petani konsumen yang ga paham, apalagi calonya, parahnya produsennya sendiri juga ga ngerti.
Pertanyaan lanjutannya, disertifikasi ga sih? Silahkan jawab sendiri deh
Hmhmhm.. .

Ok, Singkatnya, agar bisa dipahami.
Benih G0 dan G1 sama2 diproduksi dalam rumah skreen, rumah ketat serangga. Entah beratap plastik ato tidak, masih jadi perdebatan, tetapi konon, sekarang boleh tanpa atap plastik asal drainase bagus..

Bedanya G0 dan G1?
Produksi G0 tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Kebalikannya G1, boleh bersentuhan langsung dengan tanah, sehingga umumnya produksi G1 dalam bedengan tanah di dalam rumah skreen. Keduanya, boleh pakai tanah asal tanahnya steril baik dengan perlakuan panas ataupun bahan kimia..
Nah, dari sini juga ketahuan, tidak ada perlakuan sterilisasi tanah yang ramah lingkungan. Semuanya berniat mematikan mikroorganisme tanah. Agar benar2 patogen free too.. Artinya? Ga ada benih G0 atau G1 yang ramah lingkungan..

Jadi ingat diskusi antara saya, dosen pembimbing saya, Dr. Anas dan Prof.Fred Davis, pengarang Plant Propagation, yang pernah mampir ke aeroponik saya.. Dr Anas menyayangkan rusaknya tanah akibat perlakuan sterilisasi tersebut, tetapi dibela Prof Davis, karena produksi G0 dan G1 tidak luas..
So alasan ini, juga melatarbelakangi kenapa saya mengurangi produksi G1 dan meningkatkan produks G0 secara aeroponik.. Dengan aeroponik, tidak perlu sterilisasi tanah dong...

Kembali soal benih G0..
Siapakah pihak yang sertifikasi G0?
Dulu yang sertifikasi adalah pemilik lisensi varietas tersebut. Misalnya, Granola oleh Balitsa. Namun konon, mulai tahun ini, akan diambil alih oleh BPSB.. Let's check it out..

 
Apapun media produksi G0 asal tidak bersentuhan dengan tanah, it's ok..
Kalau aeroponik?
Jelas lah, umbi benih menggantung dalam bak aeroponik, sehingga tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Kontrol tanaman, stolon, dan umbi dalam bak aeroponik sangat mudah dilakukan, berbeda bila dibandingkan budidaya media padat (arang sekam, tanah, serbuk gergaji, dll)..
So bisa dibayangkan, kenapa benih G0 aeroponik punya banyak keunggulan dibandingkan yang lainnya..
Hehe.. Nunggu apalagi?
Pesan benihnya ke saya sekarang dong..
0812 19191 2065
  

9 komentar:

  1. Salam kenal bu Vanda..
    Saya Meta di Bengkulu, hari ini saya udah baca lebih dari 10 artikel yang ibu share lho, habis seru-seru sih..
    Bu saya rencana mau ngambil riset Kentang Aeroponik di dataran rendah untuk tesis saya, banyak info yang saya dapat dari Blog ibu..
    Oya bu klw boleh saya mau konsultasi dan banyak bertanya sama ibu karena saya yakin Ibu banyak tau tentang ini.. Boleh ya bu, yah hitung2 bisnis non profit lah hehe..

    BalasHapus
  2. setahu saya, pernah ada yg nyoba penelitian aeroponik di dataran rendah tp gagal, tidak terbentuk umbi.. kecuali kalau penelitiannya mo ke arah itu, buuut kayaknya bakal mahal tuh..
    asal tidak bkaitan dg haki, silahkan saja, hehe..
    btw dr universitas mana?

    BalasHapus
  3. Dari univ.Bengkulu bu, satu2ny univ.negeri di prov. ini.. Bu klw blh nti sya mw konsultasi lwt email..
    Di bgklu ni -khususny di kota- udh mulai brkurg lahan pertnian. jd sy mau cba penltian ni skalian untk wirausha sya..
    Sya brhrap ibu mw membntu.. trims

    BalasHapus
  4. bu salam kenal, saya luqman dari wonosobo,
    saya sudah beberapa kali mengajukan pertanyaan pada bu vanda tapi dengan nick anonym, saya mau tanya lagi... boleh kan bu
    1. kalau tanaman kentang sudah membentuk stolon, apakah pasti jadi umbi ?
    2. kemudian kalau saya stek tunas/batang kemudian ditumbuhkan dan kemudian tumbuh dan berbuah, apakah itu termasuk kentang G0, atau hanya yang dari kuljar saja yang bisa disebut G0
    3. tanaman kentang saya yang pada media sekam bakar sudah berumbi tapi yang di aeroponik kok belum berumbi ya bu, padahal umurnya sama dan juga nutrisi dan ec-nya sama
    4. dan yang terakhir, kentang yang diaeroponik layu dan mati semua karena listrik padam sampai sehari
    5. terima kasih untuk bu vanda

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. belum tentu
      2. setau saya hanya dari kuljar
      3. memang itu salah satu kelemahan aeroponik. diperlukan pemahaman tentang fisiologi tanaman kentang
      4. engga perlu nunggu listrik mati sehari deh, 0,5 jam listrik mati aja, bisa bikin mati tanaman. ini juga kelemahan aeroponik
      5. sebaiknya, pertanyaan by email saja ya.. Salam kenal pak/mas/dik Luqman..

      Hapus
  5. Saya jonathan dari tanah karo sumut bu...apa bisa kentang G0 varietas granola L lanngsung ditanam dilahan...terima kasih

    BalasHapus
  6. Selamat siang ibu,, izon bertanya ibu..Aeroponik kentang harus dilakukan di rumah kasa yaa buk ?

    BalasHapus