Topik Judul

Cari Blog Ini

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Lebih sehat, produksi dan kualitas lebih tinggi.. Minat??

Pemesanan Benih Kentang :

Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065

email : vansekar@yahoo.co.id

LAYANAN KONSUMEN JM FARM :

Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang
,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum

Senin, 24 Oktober 2011

Pintarnya memanfaatkan moment (Sweden 2)

Liat foto2 saat saya ke Sweden, mengingatkan salah satu salutnya saya dengan Sweden.
Saya tinggal hampir sebulan di Kalstad, salah satu kota pertanian di Sweden. Sepi.. Namun karena saya di sana saat musim panas, lumayan lah... gelapnya baru datang jam 9-10 malam. Artinya setelah training jam 5 sore, saya masih bisa jalan2 di saat terang..

Saya cukup salut dengan Sweden dalam memanfaatkan segala sesuatu..
Saya tinggal di Hotel Bilan. Rupanya, hotel ini adalah bekas penjara.. Kebayang penjara yang serem? Sama sekali tidak, justru indah lho.. Pegawainya juga ramah2..
Di basement, masih tersedia ruang2 penjaranya, berikut tempat untuk eksekusi.. Ada juga sauna, konon untuk tempat isolasi kasih hukuman..
Di akhir2 hari kami tinggal disana, teman saya nanya apakah mendengar suara sesuatu.. hihihi.. Untung engga tuh..
tempat eksekusi, di basement
di depan hotel

Selain dalam memanfaatkan penjara sebagai hotel, Sweden juga bisa memanfaatkan kapal kerajaan pada abad 17, yang sudah tenggelam bertahun2 dan dipajang sebagai tempat wisata.
Vasa Museum.. Museum maritim ini berada di stockholm..
Kapal yang sudah diawetkan dapat dilihat dari berbagai level. Cukup cantik sih.. Setelah liat sendiri kapalnya, kemudian kita bisa liat video-nya.. Hmhm..

Fujita - Ahli tidak harus di negara sendiri

Barusan nonton NGC on Second from disaster tentang tornado..

Mungkin di Indo, Tornado kurang beken, lebih bekennya sih angin puting beliung, yang memiliki kerusakan yang tinggi akibat kecepatan anginnya yang tinggi. Biasanya diikuti dengan hujan angin yang diikuti petir. Awan terbentuk dari pengkondensasian air di udara dan menghasilkan kalori panas yang tinggi. Energi ini akan terus meningkat dan dirubah menjadi energi kinetik akibat pergerakan udara keatas dan kebawah. Rata-rata hujan badai melepaskan energi 10.000.000 kwh atau setara dengan 20 kilo ton nuklir.
Pergerakan udara keatas ini lah yang membuat terjadinya pusaran udara atau yang di kenal dengan tornado.


Baru tau saya kalau skala tornado adalah F atau singkatan dari nama penemunya Fujita. Berikut ini skala-nya
1. Skala F0 merupakan tingkatan terendah dengan kecepatan angin 40 sampai 72 mph
2. Skala F1 dengan kecepatan angin 73 sampai 112 mph. pada tingkat ini tornado mampu merusak atap bangunan dan mobil kecil.
3. Skala F2, tornado mampu merusak rumah, truk, kereta api dan pepohonan. Kecepatan angin sekitar 113 sampai 157 mph.
4. Skala F3 dengan kecepatan angin 158 sampai 206 mph.
5. Skala F4 dengan kecepatan angin 207 sampai 260 mph yang mampu merusak struktur bangunan rumah.
6. Skala F5 merupakan skala tertinggi dengan kecepatan angin 261 sampai 318 mph. Pada tingkat ini, mobil akan berterbangan di udara dan seluruh truktur bangunan rumah akan luluh lantak di hantamnya.

Fujita adalah seorang profesor jepang di Univ of Chicago, ahli meteorologi.. Testuya Theodore Fujita..
Beliau ini sering dikenal sebagai Mr. Tornado oleh teman2nya. Banyak hal ditemukannya atau diajukan oleh karena usahanya
Hebat ya.. beliau bisa ahli di negara lain..
Mungkin seperti habibie yang ahli di Jerman..
Melihat kegigihannya meneliti tornado dan penemuan2nya.. Wuih.. berapa nyawa terselamatkan oleh penemuannya.. Termasuk amal jariyah kali ya..
 
Hmhm.. Bisa ga ya suatu saat nanti saya seperti itu...

Uji Lanjut Statistik dan kesombongan

Beberapa minggu lalu, saya ikut seminar hasil penelitian tumbuhan. Bagus penelitiannya. Menguji beberapa isolat yang dapat menghambat penyakit hawar daun padi. Dan emang bener, dosen seminar tidak mencacat makalah seminar, hanya sedikit koreksi.
Dari sisi presentasi, juga lumayan menurut saya.. Baik power point-nya maupun performance-nya.. Cukup pede lah..

Waktu sekilas membaca hasil penelitiannya, hmhm sayang... Sebenarnya, pembahasannya sederhana saja. Kurang membahas kenapa satu perlakuan lebih baik daripada yang lain. Tapi saya fikir wajarlah karena dia anak S2.Tidak ada data analisis pendukung lain.

Sering bila terjadi beda nyata dengan analisis ragam (ANOVA), langsung kita menguji dengan uji lanjut Duncan atau dikenal dengan DMRT.
Bila terdapat kontrol, seharusnya jangan menggunakan uji lanjut DMRT karena uji ini menganggap semua perlakuan adalah sama. Bila menggunakan kontrol, yang artinya diharapkan perlakuan lain bisa berbeda (lebih tinggi/rendah) dengan kontrol, seharusnya menggunakan uji lain bisa LSD, kontras ortogonal..
Tentu ga fair bila semua diperlakukan sama..

Contoh :
Pake DMRT ==> Perlakuan : Pupuk A, Pupuk B, Pupuk C, Pupuk D
Pake kontras ortogonal ==> Perlakuan : kontrol, Pupuk A, Pupuk B, Pupuk C, Pupuk D
Disini :
Kontrol vs pupuk A, pupuk B, pupuk C, pupuk D
Pupuk A, Pupuk B (hasil naik) vs Pupuk C, Pupuk D (hasil menurun)
Pupuk A vs pupuk B
Pupuk C vs Pupuk D

Selain itu bila pengujian dosis,sebaiknya juga jangan gunakan uji lanjut DMRT karena perlakuan dosis adalah perlakuan kuantitatif. Gunakanlah regresi agar diperoleh kecendrungannya. Bisa linier atau kuadratik. Dan bila kuadratik, bisa dicara titik optimum. X maks = -b/2a


Namun rupanya, yang presentasi cukup pede sekali. Di saat dosen seminar bertanya apakah dia tau seperti apa uji kontras, dengan yakin sekali dia menjawab tau..
Hehe kalau tau, tentu dia tidak akan menguji dengan DMRT lah..
Rupanya, cukup tinggi hati juga untuk mengakui kekurangannya..
Kebetulan saya lagi males berdebat.. Mungkin suatu saat dia akan malu setelah mengetahui perbedaan berbagai uji lanjut..

Kenapa saya bilang begitu? Hehe.. Kurang lebih, saya pun pernah seperti presenter itu..
Merasa lebih tahu, ternyata ada banyak hal yang belum saya ketahui..
Dan di saat saya tau ada hal yang belum saya ketahui, hehe saya jadi malu..
Bener lah pepatah itu.. diatas langit masih ada langit...

Jangan sembarang kasih advise atau...

Pernah suatu kali, nilai ujian ditampilkan di papan pengumuman. Kebetulan nilai saya pada mata kuliah seorang prof yang terkenal killer itu adalah 100. Hehe.. Wajar lah kalu teman2 saya ribut.. Ada keuntungan dan kerugian ketahuan nilai saya ini. Keuntungannya, paling tidak, teman2 jadi segan karena nilai saya yang tinggi.. hehe.. Kelemahannya, saya sering diomeli karena nilai saya yang terlalu tinggi sehingga memperlebar kisaran nilai. Akibatnya? terkadang teman2 takut ambil mata kuliah bareng ama saya. Pernah ada conversation antara teman di wall FB, yang mengeluh ujian susah dan kuatir nilai jelek karena saya.. Kebaca deh ama saya.. hayooo, ngomongin saya ya..  

Namun keseganan teman2 saya ini dapat berakibat positif pula. Sering saya jadi tempat curhat akademis dan menjadi tempat bertanya. Bahkan terkadang diluar bidang keilmuan saya, mereka sering bertanya ke saya. Alhamdullillah, seringnya melakukan penelitian dan pengetahuan tentang rancob membuat mereka konsul tentang penelitian mereka.. Bagi saya, tentu bermanfaat memperbanyak pengalaman saya tentang penelitian..
 

Sebut saja teman saya bu Ani, teman S3 saya, satu jurusan, tapi angkatan di bawah saya. Dia bingung akan penelitian karena keterbatasan bidang jurusan ilmu benih. Karena dia tertarik pada padi hibrida, tentulah saya sarankan bertanya kepada ahli padi. Tawaran penelitian prof killer untuk melanjutkan produksi benih padi hibrida tentu akan menarik bila beliau bersedia menyediakan dana penelitian..

Mereka kemudian sudah berdiskusi, bahkan teman saya pun sudah disuruh baca2 jurnal2 terbaru yang berkaitan. Alhamdullillah. Bersyukurlah dibimbing seperti itu, meskipun harus rajin, toh nanti akan berbuah manis. Menjadi seseorang, yang benar2 ahli. Sejalan dengan itu, teman saya ini pun sudah mengajukan surat resmi komisi dosen pembimbing.

Beberapa hari lalu, teman saya bingung karena proposalnya dianggap ringan untuk seorang doktor. Cobalah konsul kepada ahli padi hibrida. Ternyata, dia tidak hanya bingung soal proposalnya. Rupa2nya, kebijakan tidak tertulis baru bahwa seorang ketua komisi harus berasal dari jurusan masing2, membuat si prof tidak berminat lagi mencarikan dana penelitian. Hal ini karena si prof tidak dapat menjadi ketua komisi.. Hmhm.. pantes aja..

Menjadi ketua komisi sepertinya memang berdampak ganda. Pertama dari sisi finansial. Konon, honornya sangat tinggi, sehingga terkadang mahasiswa S3 menjadi rebutan. Kedua dari segi kredit. Hehe, Bila satu mahasiswa menghasilkan 1 tulisan jurnal, lumayan lah kredit point-nya. Ketiga dari segi penghargaan. Bila mahasiswa bimbingannya menghasilkan sesuatu, siapa dulu donk ketua komisinya.. hehe

Karena merasa kasihan, saya bantu teman saya ini dengan mencarikan topik2 penelitian lain. Saya hubungkan dia dengan teman2 saya yang ahli di produksi benih padi hibrida. Hasilnya, penelitian produksi benih padi hibrida berat, belum tentu berhasil dan mahal... Oow..

Teman saya ini jadi stress.. tolong lah carikan penelitian lain bu. Boleh komoditas lain. Topik penelitiannya yang "bener2 jadi masalah", tapi mudah dan murah. Dengan catatan harus menghindari topik tertentu karena dia menghindari dosen pembimbing tertentu.
Ditawarin topik 1, katanya terlalu gampang..
Topik 2, ga menarik..
Topik 3, ga mau karena komoditasnya sudah ada teman lain yang meneliti (padahal kasusnya beda)..
Bu, topiknya harus yang bener2 jadi masalah donk..
Saya menjawab, tidak selalu menjawab masalah. Bisa juga membuktikan sesuatu yang menjadi anggapan umum secara ilmiah seperti teman saya, yang membuktikan keanekaragaman genetik jarak yang ternyata seragam genetiknya.. Tidak usahlah terlalu idealis karena kita juga dibatasi dana..
Engga bu, saya mau yang benar2 jadi masalah.. kata dia
Akhirnya teman saya yang lain menjawab, rewel lu..

 
Mungkin karena bete, teman saya langsung menyalahkan saya yang menyarankan menjadi bimbingan si prof killer itu.. Merasa terjebak di si prof. Ealah..kok saya yang jadi batunya ya..
Menurut saya, dia sendiri juga salah.. Seharusnya, sebelum kontrak jelas, jangan ok dulu menjadi mahasiswa bimbingannya.. Sekarang dikasih ide, pengen yang bener2 bagus, tapi bingung sama dana. Udah gitu ga mau ngambil mata kuliah lain lagi untuk mendukung penelitiannya..
Bener kata teman saya yang lain.. REWEL LU

Sabtu, 22 Oktober 2011

Siaran Televisi yang Memu*kkan

Honestly, agak mu*k dengan siaran televisi Indo. Bukannya ga cinta dengan produk Indo..Swear, cinta bener dah.. Tapi kalau liat mutu siaran Indo, paraaah..

Acara berita, talk show ga ada yang menyejukkan. Kebanyakan manas2n doang. Mungkin menurut mereka, biar seru, cari nara sumber yang bisa bikin tambah panas.. Wuih.. klu dah denger begitu, langsung saya matiin itu channel TV. Ga usah lah saya sebutin channel mana, orang se-Indo juga tau siapa..
klu denger acara begitu, rasa2nya males hidup deh.. bikin orang putus asa aja.. Ngerasa engga ya pemilik TV, produser itu klu telah bikin hidup tambah senep.. Heran, hidup sekali kok ya bikin acara yang bikin orang susah aje..

Sinetron? Apalagi deh.. Dulu jaman jahiliyah, saya juga pernah jadi pengikut sinetron.. Abis ga ada acara lain, terpaksa lah, buat refresing jadi nonton sinetron.. Ealah, bukannya bikin seneng.. Tapi tambah mood jadi ancur.. Ya iyalah.. Liat sinetron yang saling menjahati sesama, ngebentak2, melecehkan kelemahan orang lain, anak kecil sumpah serapah.. Belum lagi isi cerita yang ga rasional. Hanya di sinetron Indo, orang bisa ketabrak diracun, sakit parah tapi ga mati2, bahkan yang mati bisa hidup lagi.. Bikin gemes, tapi ga berdaya. Dikiranya, penonton Indo bodoh kali ya...

Nonton live show, investigation, tapi konon itu palsu, udah ada skenario-nya..Infotainment alias gosip sama aja, mengadu domba, membuka aib orang. Berita artis kaga penting.. Paling kalu bukan selingkuh, cerai, berantem, ga ada lagi deh.. payaaaaah..
Masih jarang yang cerita kehebatan, kesuksesan seseorang untuk ditiru.. Saya bilang jarang lho, bukan berarti tidak ada..

Jadi harus nonton apa ya?
Hingga saat ini, yang masih saya nonton rutin hanya acara motivation seperti Kick Andy, Mario Teguh Golden Ways. Refreshingnya hanya Uya Kuya. Acara berita ditonton hanya untuk ngecek berita up to date ato sekali2 aja..

Beberapa bulan ini, saya ikut langganan TV kabel. Sekali lagi, bukan karena ga cinta Indo.. Tapi banyak manfaat saya dapat dari langganan TV kabel. Terserah mo TV kabel mana.. Favorite saya untuk pengetahuan adalah National Geographic Channel (NGC), BBC Knowledge, Discovery, Discovery Science, History, Biography. Untuk drama : AXN, Fox channel, Fox crime,Universal channel, vision drama and comedy. Untuk film : MGM, HBO, cinemax.. Untuk berita, baby, kartun jarang.. hehe..

Dari sekian itu, pengetahuan dan drama adalah favorite saya. Dari pengetahuan, bisa membuka wawasan saya. Sedang dari drama terutama kriminal, selain refresing, saya suka cara pembuktian kriminal dan tentu hanya menghabiskan waktu 0,5-1 jam saja. Beda dengan film yang membutuhkan waktu terlalu lama..
Apalagi ikliannya dikit, jadi ga bisa disambi.. hehe.. Untuk berita, hehe.. my English is broke.. And untuk baby.. belum punya sih, jadi belum minat, takut kepengen.. And I don't like cartoon.. hehe..

Henestlly, klu acara TV Indo masih begini2 aja, saya menyarankan teman2 langganan TV kabel..
Ga rugi deh.. Meskipun harus bayar, tapi acaranya bagus and bermanfaat.. (Saya bukan marketer TV kabel lho)..


   

Rabu, 19 Oktober 2011

Oknum Petani

Oknum bisa siapa saja dan terjadi dimana2.. Bisa oknum PNS, oknum pejabat, oknum DPR, oknum Bupati, dll, berarti bisa jadi oknum petani kan.. Oknum selalu berkonotasi negatif..

Di jaman sekarang, tidak semua petani itu bodoh, ga ngerti itung2an duit. Klu yang petani masih begini sih, biasanya petani miskin, terpinggirkan, atau lebih tepatnya buruh tani, yang hanya menjadi pekerja tani tanpa memiliki lahan karena hanya sewa (kalu punya duit), tapi biasanya hanya maro, ato bahkan hanya bener2 buruh upahan..

Saya kenal pak Asep (sebut aja begitu) dalam suatu proyek pemerintah. Rajin memang. Tapi belakangan saya tahu, motivasi dia menjadi ketua Gapoktan. Tentu agar Gapoktan-nya mendapat banyak bantuan pemerintah. Dan Gapoktannya adalah keluarga besarnya.. Kakek, mertua, ipar, keponakan.. Hehe.. 

Pak Asep tidak terlalu kasar sebagai oknum petani. Beda lagi dengan Pak Maman (lagi2 hanya samaran). Beliau ini adalah ketua asosiasi komoditas sayuran. Memang benar dia adalah petani sayuran bermodal besar. Tetapi ternyata dia lebih tepat disebut makelar proyek. Dia akan mencarikan proyek pemerintah karena kedekatannya dengan pejabat dan dia akan minta fee sekitar 10%. Ternyata usaha sayurannya hanya kedok saja, karena yang ahlinya adalah tetangganya. Untung dulu saya ga konsul sayuran ke dia.. dan jujur, saya pernah menaruh respek sama dia sebagai ahli sayuran mahal 


Beberapa bulan lalu, Pak Maman ini mampir ke rumah saya dan ngomporin hubby karena proyek yang digolkannya untuk aeroponik kentang berhasil tapi dia ga dapat sepeser pun. Boro2 dia, hubby saya juga kagak dapet, padahal yang jadi percontohan adalah aeroponik saya. Yang dapet justru diam2 saja. Terdengar kabar, yang dapat dana untuk aeroponik malah gagal total alias tanamannya terkena penyakit.. hehe

Bergerak di bidang pertanian, menurut saya, harus benar2 jujur. Karena tingkah kita yang tidak baik akan berdampak kepada hasil pertanian kita yang gagal. Entah karena terserang hama, penyakit dll..

Beberapa hari lalu, saya bertemu dengan teman lama saya, tokoh petani kentang Pangalengan. Masih muda. Menurut saya, dia cukup cerdas meskipun hanya tamat SMA. Ide2nya cukup bagus. Sampai saat ini, saya belum menggolongkan dia sebagai oknum petani. Wajarlah, bila dia ingin mendapatkan proyek dari pemerintah. Tapi tentu dibagi2 dengan teman2nya, tidak berlaku curang hanya untuk dia..
Mudah2n masih ada petani, yang benar2 petani, yang memperjuangkan nasib petani..

Impor Benih Kentang

Sekitar 3 minggu lalu, teman petani Pangalengan dateng ke rumah saya.. Biasalah, selain silaturohim, tentu beli benih G0 aeroponik saya.. Di sela perbincangan kami, dia cerita kalau senin depannya, petani2 Pangalengan akan pergi ke istana dan kementrian perdagangan untuk demo..

Benar, hari senin pagi, saya dapat SMS, mohon doa restu dari petani Pangalengan untuk berdemo..
Hehe.. Saya hanya jawab, mudah2n apa yang diperjuangkan berhasil..

Baik benih maupun kentang konsumsi akhir2 ini dibanjiri dari impor, entah dari China, Australia, atau India. Sedangkan kita tahu, kentang adalah barang yang mudah rusak. Sedangkan urusan bea cukai, imigrasi, pengiriman, bisa menyebabkan barang impor pertanian tertahan lama dan kualitas menurun atau memang barang yang diimpor emang sudah menurun kualitasnya, dengan kata lain barang sisa..

Soal benih kentang..
Beberapa musim lalu, harga benih di pasaran memang sangat mahal. G4 bisa jadi 15-20 ribu per kilo karena langkanya. Sebenarnya, BPSB sudah mengirimkan SMS ke para penangkar benih agar tidak menaikkan harga, karena bila harga tinggi, dikuatirkan kran impor akan dibuka. Petani benih yang kaya2 itu rupanya sulit menahan diri untuk tidak menaikkan harga. ENtah karena kesempatan pasar, entah karena serakah..

Dan benar kan. Saat jaman begini, sangat mudahlah menelepon, atau membisiki pejabat diatas agar mau membuka kran impor. Bisa dimaklumi pula bila pemerintah membuka kran impor karena memang ketersediaan benih yang terbatas..
Akibatnya?
Ternyata benih impor yang masuk ke Indo berkualitas rendah.
Hasilnya?
Petani Pangalengan ngamuk hasil produksi kentang turun dan ramai2 pergi demo dengan membawa kentang busuk..

Demikianlah kira2 kondisi politik kentang di Indo secara singkat.
Rasa2nya, kondisi demikian tidak hanya terjadi pada kentang, bisa di padi dan komoditas lainnya
Bila ketersediaan langka, pasti ramai2 pedagang besar menaikkan harga dan petani kecil menjerit. Pemerintah pun tidak berdaya, dan akhirnya buka kran impor..

Yang sering saya dengar, rakyat lebih mudah mencaci pemerintah yang tidak becus. Memang benar, pemerintah tidak becus mengatur pedangang2 besar yang serakah2 itu..
Habis gimana donk... wong mereka kaya sih..
Mbok ya jangan hanya Pemerintah yang dipojokkan. Pemerintah dibantu untuk memojokkan pedangang2 besar itu juga...
 

Masukan untuk presentasi

Dua minggu lalu, ALhamdullillah, saya bisa menyelesaikan seminar proposal (kolokium) saya. Bisa dibilang, seharusnya terlambat untuk semester 5, tapi bila lihat angkatan saya, engga juga tuh. Untuk jurusan saya, saya yang pertama.. hehe.. (berarti telat semua donk... dan jangan bangga dulu, di jurusan saya cuman ada 2 orang kok.. hehe)

Tetep aja saya agak deg2n, tangan dingin meskipun tidak sedingin waktu saya mau ujian kualifikasi doktor saya.
Ngomong2 soal deg2n mo presentasi, biasanya saya ga terlalu deg2n. Bisa dibilang saya sering presentasi. Justru klu boleh dibilang, daripada jadi penonton, saya sangat suka presentasi, mengungkapkan ide2 saya.. Jadi bukan karena pengen jadi pusat perhatian. Bila melihat orang presentasi jelek, selalu deh, dalam hati saya mengkritik dan berharap saya tidak mengulangi kesalahan orang tersebut..

Rupa2nya.. kenapa 2x presentasi yaitu ujian kualifikasi doktor dan kolokium saya agak deg2n, karena berhubungan dengan nilai.. hehe..
Bila tidak lulus ujian kualifikasi artinya saya DO dan bila tidak lulus kolokium, nilai IP 4 saya bisa turun donk.. Sedangkan bila presentasi di luar akademik, saya santai2 aja tuh.. Tapi klu presentasi tugas kuliah juga ga deg2n karena pesertanya yang hanya teman2 kuliah..
Hehe..

Kembali ke cerita kolokium saya..
Ada shock terapy dari dosen pembimbing saya saat dia memperkenalkan saya sebagai pengusaha benih kentang. Mungkin ceritanya mau memuji saya, tapi Sumpeh.. malu boo. Bukan malu sebagai pengusaha benihnya, tapi malu aja ketahuan dapurnya.. Lha saat kolokium kan saat saya memakai atribut peneliti, kok diungkit2 pengusahanya...

Akibatnya, saat ditanya BC rasio usaha aeroponik dan peluang usahanya, saya agak senyam-senyum sendiri. Malu.. Beda kali bila saya saat itu presentasi soal prospek usaha, tentu saya akan presentasi dengan meyakinkan seperti saya kalau jualan tekologi lainnya,
lha wong lagi presentasi serius tentang teknologi secara akademis ditambah diperkenalkan sebagai pengusaha benih, kan saya jadi malu.. Mana disebut2 itu usaha hubby saya lagi..mo ditaruh mana muka saya...

Hasilnya, saya dikritik oleh dosen pembimbing saya yang lain. Bila menjawab pertanyaan, saya jangan senyam-senyum, ketawa2 sendiri. Takut penanya tersinggung..
Ealah, pak, ga tau apa kalau saya tuh malu..
Beberapa teman dekat saya, juga menyadari ketersipu malunya saya. Sedangkan teman yang ga ngeh kalau saya malu hanya heran, kok tumben saya malu2 begitu.. Tapi ada juga yang salut dengan saya.. Yah, sebagai peneliti dan pengusaha..
 
Tapi lumayan lah jadi masukan buat saya, seandainya nanti di seminar atau ujian terbuka doktor saya..
Dan Alhamdullilah lah, semua pertanyaan bisa saya jawab dengan baik. Plus pengalaman di lapang dan politik perbenihan kentang. So tetep lah saya dapet nilai A..

Pesan bibit siap tanam

Kemarin ada telpon, ngakunya mahasiswa yang sedang penelitian aeroponik kentang. Dia pengen beli bibit hasil aklimatisasi planlet. Hanya 20 saja untuk penelitian pendahuluan.. Alasannya adalah dia merasa belum berpengalaman di bidang kuljar dan mungkin butuh dalam waktu segera.. Nanti di penelitian benerannya, dia akan bikin sendiri

Sebenarnya bukan masalah jumlahnya yang sedikit, hanya 20, bila saya keberatan untuk menyisihkan untuknya, tapi ada hal lain..
1. Apa mungkin bibit saya bisa bertahan tetap bagus dalam perjalanan Bandung-Bogor sekitar 3 jam? Seperti diketahui, jaringan tanaman planlet belum terbentuk sempurna, jadi masih sangat ringkih. Stomata, jaringan pembuluh dll.. Meskipun dibawa dalam mobil ac, saya ga yakin stek planlet saya masih tetep bagus.
2. Stek saya baru stek pertama, sedangkan untuk tanam di aeroponik, sebaiknya stek ke-3. Klu masih stek ke-1, tentu hasilnya tidak akan maksimal dan sekali lagi belum bener2 teraklimatisasi, masih ringkih..
3. Yang ini alasan pribadi, hehe wong saya aja telat tanam kok.. masak saya kasih stek pertama saya. Kan stek pertama merupakan induk bagi stek berikutnya.. Bisa tambah mundur deh tanaman saya..
Selain untuk dijual, tanaman aeroponik adalah untuk penelitian S3 saya. Mundur tanam, sama saja saya mundur lulusnya donk..

Soo.. it's not about money..
Rada kesel juga sih waktu mahasiswa itu mau bayar berapa saja asal dikasih bibit tersebut..
Mungkin alasan ke-3 bisa saya abaikan, tapi mosok saya kasih bibit yang pasti akan jadi jelek nantinya..
Aduh.. si eneng ini.. tidak semuanya berarti duit..

Saatnya Introspeksi Diri

Beberapa hari terakhir, saya rajin mengikuti cerpen islam (http://www.facebook.com/pages/Strawberry/327342750179).
Ceritanya cukup mengharukan.. Kebetulan emang saya suka baca cerita2 sehari2 begitu, bukan tips2 atau hal2 normatif, jadi yang judulnya tentang kisah atau cerita atao curhat seseorang, pasti saya baca..
Silahkan baca kalau berminat..

Terkadang, saya ikutan menangis ato minimal berkaca2 bila baca betapa tulusnya suami ato istri mencintai pasangannya.. Ah, rasa2nya kok saya belum sebaik tokoh2 dalam cerita tersebut..
Istri solekhah?
Hmhm.. rasa2nya masih jauh.. Jadi introspeksi diri deh..

Mudah2n diberi kemudahan untuk menjadi istri solekhah..
Dan hubby memaafkan semua kesalahan saya, termasuk memaklumi keterbatasan saya..
Aminnn

Senin, 17 Oktober 2011

Dikunjungi Keponakan

Beberapa hari lalu, keponakan saya datang berkunjung.. Hmhm.. seneng..
Keponakan saya ini pinter dan lucu lagi.. Ngegemesin.. Umurnya baru 2 tahun 7 bulan. Tapi karena tinggalnya di Jakarta, rupanya sering dikurung (?) di rumah aja. Kuatir ada apa2 gitu.. Nah, Maen di Lembang tentu menyenangkan.. Bebas deh dia maen kemana2..

Sabtu pagi, kita nengok ke Snakma. Itu tuh, Sekolah Menengah Kejuruan Peternakan. Kebetulan sekolah itu punya banyak ternak, jadi deh kita lihat sapi perah, domba, bebek, ayam.. Sapi perahnya juga ada yang masih kecil, yang lagi bunting, dan yang bisa diperah. Sayangnya karena udah kesiangan, kita tidak bisa lihat saat diperah, dah telat. Jadi hanya liat waktu dikasih makan..
Ponakan saya heran ngeliat sapi pipis dan BAB.. tapi takut ama domba.. Kebetulan dombanya domba garut. Rada serem kali buat balita..

Setelah itu, kita nengok ke depan Snakma, Balai Penelitian Sayuran. Yah liat sayuran2 gitu. Biar tahu tanaman cabe, tomat, kacang panjang, bawang daun, jagung manis..
Hehe.. mungkin orang Jakarta ga pernah tau seperti apa itu berbagai jenis tanaman sayuran kali ya.. yang tau cuman buahnya aja.. Ipar saya tadinya ngira tanaman ubi dibilang kangkung karena daunnya yang mirip kangkung.. hehe

Setelah itu, kita berendam ke Sari Ater Resort, Subang.
Tadinya bingung mo yang Ciater atau Sari Ater. Akhirnya kita milih yang Sari Ater karena lebih adem.. Jadi deh berendam air panas... Awalnya, ponakan saya ga mau turun. Maklum dia belum pernah berenang, maen air gitu.. Akhirnya, saya gendong, saya turunin kakinya, perlahan, turun ke badannya.. Hehe.. ternyata dia suka tuh.. Malah minta diajarin berenang.. Sayangnya, karena airnya mengandung belerang, maka agak perih tuh di mata. Jadi ga cocok untuk berenang, Hanya cocok untuk berendam saja.. Pantes aja, kok kolamnya ga dalem.. Memang khusus untuk berendam sih..