Presentasi : Waktu dan Cara Bertanya

Ada teman, protes dan ngomel2, kenapa waktu presentasi hanya dibatasi 15 menit saja untuk presentasi hasil penelitiannya. Yup, penelitiannya yang buanyak banget begitu.. Hmhm.. Saya juga pernah begitu. Bahkan, terkadang merasa takjub bila presentasi tingkat internasional, waktu presentasi hanya dikasih waktu 5 menit... Ga masuk akal..
Hingga terkadang, presentasi seperti orang habis lari, ngos-ngosan karena memburu waktu...

Itu dulu.. jaman baheula..
Ternyata, presentasi tidak saja membutuhkan kepintaran untuk memaparkan hasil penelitian kita. Ini lho, yang sudah kami kerjakan. Betapa amazing, hasil penelitian kami.
Tetapi seberapa pintar, cerdas kita menampilkan hasil penelitian kita dalam waktu sesingkat-singkatnya tapi content-nya tetap saja bisa dipahami dan dimengerti audiens.

Artinya, tentu tidak semua hasil penelitian kita tampilkan. Kita benar2 harus bisa memilah2, mana yang bakal menarik bagi audiens, mana yang biasa2 saja. Ibaratnya orang mau jualan, harus tahu kekuatan barang jualan kita
Nah, inilah yang kadang membedakan mana presenter yang smart or sekedar gugur tugas kewajiban presentasi..

Akhir2 ini, terus terang, saya suka pusing dengerin orang-orang kalau bertanya dalam suatu rapat atau seminar. Terkadang, justru penanya ga mau kalah, seperti mo presentasi juga, saking lamanya. Padahal, terkadang, dari sekian uraiannya, saat ditanya pertanyaannya apa, jawabannya adalah tidak ada pertanyaan, hanya sedikit tanggapan.. Ealah.. please deh..
Kalau saya yang jadi moderator, pasti udah saya cut deh...

Hehe.. posting kali ini sekedar pengen ngomentari orang-orang yang banyak ngomong tapi ga ada isinya :)

Belajar dari sekelilingmu

Sudah hampir akhir tahun, apa resolusimu?
Alhamdulillah, 4 bulan saya sudah aktif bekerja kembali. Belajar bersama dengan orang2 baru, lokasi baru, kegiatan baru..
Kali ini saya belum akan bercerita ttg resolusi, tp pengen cerita tentang orang2 hebat di sekitar saya.. sepanjang 4 bulan aktif bekerja ini..

1. Pak Atang.. (maaf ya, dicatut namanya)
Dulu, pernah tau bapak yunior ini, tapi engga terlalu ngeh.. ternyata kami kemudian terlibat dalam satu kegiatan. Salut dengan mentalnya yang ga doyan duit. Hehe.. sepertinya, dalam kondisi spt ini, mental begini agak sulit didapat. Meskipun saya ga berani jamin, mo sampai  kapan mental begitu akan kuat diterpa hebatnya badai ujian.. istiqomah ya pak..

2. Bu Arin
Ibu KWT ini diam2 telah membuat saya salut dengannya.. selalu pengen jadi terbaik, sampai dibela2in tidak tidur memikirkan tugas yg diembannya.. saya yakin, seandainya diadiberi tanggung jawab yg lebih besar lagi, dia pasti akan lebih bersinar deh.. mudah2n ada kesempatan bagus menghampirinya..

3. Pak Dini
Sebenarnya, saya tidak terlalu kenal dengan bapak satu ini. Tetapi beberapa kesempatan saya dapat melihat ide kreatif darinya. Sayang, beliau ini hanya berada di daerah, coba diberi kesempatan untuk maju, saya yakin, dia bisa menjadi aset yang bagus..

4. Ibunya bu evi
Saya banyak belajar dari ibunya teman ppl saya. Bagaimana dia membimbing anak2 nya. Mudah2n menjadi bekal saya nantinya...

Belajar, tidak harus mahal, tidak harus kepada orang2 yang hebat di luar sana.. cukup pelajari dri sekitar kita. Justru, mungkin akan lebih mudah dipelajari, ditiru, karena mereka dekat dengan kita..
Ok, lalu siapa tokoh inspiratif di sekitarmu tahun ini?