Topik Judul

Cari Blog Ini

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Lebih sehat, produksi dan kualitas lebih tinggi.. Minat??

Pemesanan Benih Kentang :

Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065

email : vansekar@yahoo.co.id

LAYANAN KONSUMEN JM FARM :

Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang
,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum

Kamis, 05 Juli 2012

Hubungan ketersediaan benih kentang bersertifikat dan musim kemarau

Salah satu kebijakan dalam rangka meningkatkan ketersediaan benih kentang bersertifikat, konon, adalah meningkatkan jumlah penangkar benih. Salah satunya dengan meningkatkan status petani per generasinya. Bila awalnya petani berstatus produsen G2, meningkat menjadi petani G1, sedangkan petani G1 menjadi petani G0.. Harapannya, nantinya tidak ada lagi benih G4, benih cukup sampai G3 saja.
Saya sebut konon, karena itulah yang saya dengar waktu ada rapat perbenihan kentang di salah satu institusi penelitian dengan dirjen terkait beberapa bulan lalu.. Realisasinya, tauk deh..

Saya pribadi, merasa bottleneck kelangkaan benih kentang terjadi karena salah satunya rantai supply benih kentang dari G0 menjadi G4 terlalu panjang, perlu lebih dari 3 tahun. Bagi pemodal cekak, tentu jadi kendala. So, jangan salahkan bila rasio benih jarang bernilai satu, karena petani butuh makan dan biaya produksi untuk musim berikutnya, sehingga dia menjual sebagian benih kentangnya sebagai  produk konsumsi. Apa boleh buat..

Bottleneck yang paling kerasa, ya saat musim kemarau begini.. Udah panasnya minta ampun, sulit cari airnya.. Padahal kentang adalah komoditas sayuran dengan perakaran dangkal, so ga tahan kering.. Artinya, perlu rajin disiram.. Padahal lagi, biasanya kentang generasi bawah.. seperti G3, G4 sering ditanam di gunung, yang tentu sulit cari air.. (Terutama pengalaman saya di Pangalengan, tauk deh kalu daerah lain).. Dampaknya, pertanaman kentang di musim kemarau tentu sedikit.. Padahal rantai generasi perbenihan harus tentu berjalan.. So, jangan heran bila ketersediaan benih di 6 bulan berikutnya rendah..

Ilustrasinya, misalnya, bila pada bulan Juli-September adalah musim kemarau, ga ada air, pertanaman sedikit. Artinya pertanaman bulan Januari-Maret  akan kesulitan mendapatkan benih. Artinya benih langka, jadi benih mahal.. Kalau sampai ada benih impor, akhirnya demo rame2 deh..

So, perlukah bantuan bagi penangkar benih yang tanam di musim kemarau? Kalau dibantu pemerintah sih syukur. Apa kek, pompa air? Embung air? Tapi pengalaman sih, kalau bantuan pemerintah sering datang tidak di waktu yang tepat. Musim kemaraunya kapan, pompa airnya kapan diterimanya petani. Ga sinkron..
Jadi.. Gelaplah  
Sepertinya klu kendala penanaman musim kemarau ga diatasi, meskipun jumlah dan status petani penangkar benih kentang ditingkatkan, ya tetaplah masih ada kelangkaan benih di suatu waktu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar