Topik Judul

Cari Blog Ini

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Lebih sehat, produksi dan kualitas lebih tinggi.. Minat??

Pemesanan Benih Kentang :

Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065

email : vansekar@yahoo.co.id

LAYANAN KONSUMEN JM FARM :

Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang
,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum

Kamis, 02 April 2015

Jangan curi biodiversitas negara kami (lagi) : Oleh2 diklat 1

Sudah lama pengen sharing topik ini, tapi kesibukan mengurus baby, jd ga sempet2 deh.. Iya, posting kali ini terinspirasi saat saya mengikuti diklat fungsional peneliti tingkat lanjut di LIPI beberapa minggu lalu..

Sebenarnya, saya sering dengar dan paham, betapa kayanya biodiversitas negara kita. Banyak negara iri dan ngincer kekayaan flora dan fauna kita. So what? Dibawa tanaman kita ke negaranya? Sayang sih, ah tapi kan cuman dikit. Paling cuman ditanam di negaranya, yg belum tentu hidup, kita sendiri ga akan kehabisan deh.. kan kita kaya.. owww.. the stupid thinking !! Dari seorang yg ngakunya org pertanian (doktor pula... sssst, jgn keras2 ya). Pembelaan saya, saya kan bukan doktor pemuliaan tanaman *kaboooor*

Malu saya saat mendengar penjelasan pakar biodiversitas. Merasa dibodohi pula, keinget dulu jaman masih muda, dengan bangganya, jadi counterpart peneliti2 asing, nganter2 mereka jalan2 mamerin betapa kayanya Indonesia..

Jadi modusnya, mereka ngambil sampel yg unik dan meniru secara laboratorium untuk diperbanyak scr sintetis. Mereka punya ilmu & modal, jadi ga masalah seberapapun mahalnya analisis ataupun blm ketemu ilmunya, pasti akan dikejar krn mereka ulet. Yang mereka ga punya adalah inspirasi. Dan kekayaan biodiversitas kita adalah gudangnya inspirasi dari Allah, yang ga akan habis2nya digali oleh manusia.

Sebagai contoh. Katanya di kalimantan, sebuah lebah bila makan kayu tertentu, akan menghasilkan enzim yang dapat mengobati suatu penyakit. Bila terpisah sendiri2, lebah atau kayu tersebut, tidak akan menghasilkan sesuatu.
Nahh, kok bisa enzim itu tergali kehebatannya? Ya, karena kearifan lokal dari masyarakat disana. So jangan meremehkan kearifan lokal lho ya.. Dan tau apa yang terjadi? Beberapa obat yang beredar di kita merupakan hasil pencurian ide dari biodiversitas negara kita oleh negara lain..
Jadi letak beratnya pencurian, bukan pada materi, barang yang dicuri, tapi informasi, content dari materi tersebut.

Ups.. sedih rasanya. Kok kita selalu jadi konsumen dari yang harusnya bisa jadi milik kita ya.. ingat saat booming, heboh jualan tokek kering? Halooow, serbuknya yg telah diolah bisa menjadi obat kulit yang mahal.. obat flu burung? Udah ah, males cerita contoh lainnya, takut ada yang marah dan juga bikin gondok di hati..

Di sini, saya hanya punya kewajiban menyebarkan agar jangan ada vanda2 lain yang lugu, mamerin biodiversitas kita untuk dicuri. Sebenarnya ada sih undang-undangnya, tapi dimana2 juga maling pasti lebih licik. Bule2 itu pasti akan cari banyak cara, baik dengan pura2 ngajak penelitian kerjasama luar negeri (kayak keren to, ini terbukti dg byknya pengajuan proposal, dan mereka mencari korban2 lugu lainnya, misalnya dg perguruan tinggi tidak beken) ato pura2 wisata gitu deh..
So, mulai sekarang, jangan mau ditipu ya. Minimal berhati2lah, jangan lugu2 amat. *to be continued*

1 komentar: