Topik Judul

Cari Blog Ini

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Lebih sehat, produksi dan kualitas lebih tinggi.. Minat??

Pemesanan Benih Kentang :

Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065

email : vansekar@yahoo.co.id

LAYANAN KONSUMEN JM FARM :

Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang
,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum

Jumat, 05 Agustus 2016

Berbagi itu Seperti BAB

Sejak kamis, saya ikut workshop kegiatan kantor. Tapi bukan workshop itu yang ingin saya bagi di sini. Tetapi obrolan sarapan saya dengan senior saya, yang baru saya kenal. Teorinya mengena di hati saya tentang berbagi..

Sarapan pagi terkadang bisa menjadi ajang silaturohim dengan sesama peserta workshop. Termasuk saat saya mengenal teman baru saya dari Bali. Dia menunjukkan bosnya yang rajin olah raga dan sedang sibuk menerima tamu di hotelnya. Di hotelnya? Hmm.. masih ga ngeh saya. Dia cerita banyak tentang bosnya, tapi saya lagi males merhatiin. Lama2, kok ga nyambung. Maksudnya, bos teman saya punya hotel? Upss... keren, ada eselon 3, punya hotel. Di bali pula.. Udah, gitu doang..

Entah kenapa si bos nyamperin anak buahnya, yang temen sarapan saya itu. Biasalah, basa basi, saya nawarin sarapan. Tapi ditolak halus, bahwa dia ga sarapan berat. Cukup minum jus dan diceritakan kebiasaan makannya, yang lebih banyak makan sayuran dan buah serta rajin olah raga setiap hari.. Hmmmm.. cocok deh..

Entah mulai dari mana, beliau cerita kebiasaannya berbagi.
Berbagi itu seperti BAB. Huuuh? Setiap hari kita harus berbagi, seperti ritual harian kita, kalau tidak berbagi, eneg rasanya, ga enak, ga sehat. Berbagi itu seperti kebutuhan. Bukan orang yang butuh apa yang kita bagi, tapi justru kita yang butuh untuk berbagi. Bayangin aja klu ga BAB seharian, mana tahan. Karena BAB, seperti membuang kotoran yang ada dalam perut kita. Sama halnya dengan berbagi, membuang kotoran harta kita..
Upsss.... dalem amat... Meski teorinya ekstrim, betul juga sih...

Dan beliau bercerita tentang kebiasaan berbaginya dengan orang2 bawah. Siapapun anak buahnya yang perlu bantuan, pasti dia bantu. Anak buahnya banyak yang bisa sekolah dan kebaikan2 lainnya termasuk ga motong upah orang dan ga doyan duit kantor.. Hahahaha... swear, beberapa hari ini saya emang lagi resah dengan kasus ini.. Jadi agak menyangsikan, emang masih ada bos yang baik ya, yang sudah kaya, tapi ga doyan duit.. Hmmm... Alhamdulillah, meskipun beliau bukan satu keyakinan dengan saya, ternyata masih ada bos yang bener.. Apa karena dia sudah mampu secara ekonomi.. Entahlah....
Jadi teringat beberapa temen yang anak buahnya beliau yang pernah kunjungan ke lokasi penelitian saya dan ke kebun saya dengan mengajak Pemda dan anak buahnya untuk studi banding. Batin saya saat itu, baik bener kepala balainya ngajak2 jalan2 begitu.. Jujur, masalah begini termasuk barang langka deh..

Dan kemudian beliau bercerita filosofi lainnya selain berbagi, yaitu milik saya adalah yang terbaik dan ikhlas. Dengan filosofi ini, membuat beliau bersyukur dengan apa yang dia punya, tidak mudah iri dan dengki.. Kejahatan dan kedengkian orang2 yang mendzalimi kita, tak perlu kita balas, tetapi justru kita harus baik dengan mereka... Hmmm... lagi2 dalem penjelasannya..

Dengan segala keresahan yang saya alami akhir2 ini, sarapan pagi tadi seolah menjawab semuanya.. Angin apa yang membuat saya kemudian banyak berdiskusi dengan beliau. Ga ngerti, mungkin memang Allah lah, yang mempertemukan kami, menyadarkan saya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar