Topik Judul

Cari Blog Ini

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Lebih sehat, produksi dan kualitas lebih tinggi.. Minat??

Pemesanan Benih Kentang :

Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065

email : vansekar@yahoo.co.id

LAYANAN KONSUMEN JM FARM :

Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang
,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum

Rabu, 20 Maret 2019

Berbaik Sangka Pada Nya

Subhanallah.. 😍😍😍
Bener ya, knp kita hrs sll berbaik sangka
Ilmu kita aja yg blm nyampe

Klu ga salah ada juga cerita hikmah lain di Al Quran spt ini
Knp kapal dirusak, knp dibunuh, knp bangunan dirusak. Ternyata kmdn djelaskan
Lupa surat apa

Jadi teringat gagal pergi training tahun ini
Krn mslh birokrasi lagi
Bisa jadi, bila jadi pergi ada mudharat buat sy, keluarga sy
Allah Maha perencana terbaik
Insya Allah, diganti dg rejeki lain 🙏

≠=========
Reshare

Alhamdulillahirobbil'alamin dapat doa lagi, Monggo dihafalkan dibaca setiap habis sholat...
QS. Al Ahqof 15, dan An Naml 19
Kisah nabi Musa ini berhubungan dgn ayat ini..

Kisah Nabi Musa berikut ini akan membantu kita untuk memahami bagaimana sebenarnya keadilan Allah pada hamba-Nya.

Dikisahkan, Nabi Musa  as. Pernah bermunajat kepada tuhannya di atas bukit Thur. Dalam munajat beliau berkata, “Tuhanku, perlihatkan kepadaku keadilanMU. “Allah menjawab, “Engkau laki2 yg tangkas, cekatan dan pemberani, tetapi  tidak  akan mampu bersabar untuk memahami keadilanKu .”
“ Insya Allah Saya mampu bersabar dengan  taufikMu, ” jawab musa as. Kemudian Allah berfirman  ” pergilah menuju mata air  disuatu tempat , lalu bersembunyilah di baliknya dan perhatikan apa yang akan terjadi,  disitu kamu akan melihat apa yang kau inginkan , ”

Musa as. Berjalan dan mendaki anak bukit di balik mata air itu, lalu duduk bersembunyi. Tidak berapa lama datang  seorang penunggang kuda  di mata air itu , lalu ia turun dari kudanya dan berwuduk serta minum   air dari mata air itu. Ia membuka buntalanya yg di dalamnya terdapat kantong yg berisi uang 1000 dinar, lalu meletakannya di sampingnya lalu sholat. Kemudian laki2 itu kembali menaiki kuda dan ia lupa kantongnya.

Tidak lama kemudian  , datang seorang anak kecil ,lalu meminum air dari mata air itu dan pergi sambil mengambil  kantong uang yg ditemukan ditempat itu . Setelah anak kecil itu pergi , datanglah seorang laki2 tua buta. Ia minum dari mata air itu, berwuduk dan berhenti sejenak untuk sholat,setelah sholat, ia duduk santai melepas lelah. Bersama dengan itu, laki2 penunggang kuda yang datang pertama tadi teringat dengan  kantong uangnya. Ia kembali dari perjalanannya dan segera menuju sumber mata air itu , namun  ia tidak menemukan kantong uangnya. Ia hanya melihat laki laki buta itu yang sedang duduk beristirahat .

Pikirannya mencurigai laki2 tua tersebut .  : “Saya kehilangan kantong yg berisi 1000 dinar di tempat ini. Tidak ada orang yg datang ke tempat ini selain kamu.” tuduh penunggang kuda itu . ” kamu tau saya laki2 buta, maka bagaimana mungkin saya bisa melihat dan mengambil  kantongmu?” jawab laki2 yg buta itu .

Penunggang kuda itu  marah atas ucapan laki2 tua tersebut   . Ia mencabut pedang dan menghantamkannya pada laki2 malang itu sampai tewas . Ia memeriksa mayat laki2 tua itu dan kantong yang di carinya tidak ditemukan ia pun pergi dan meninggalkan mayat pria malang itu dengan wajah kesal. .

Menyaksikan peristiwa tragis tersebut Musa as. merasa jengkel dan hilang kesabarannya  . Ia  berkata, “Tuhanku dan junjunganku, kesabaranku benar2 habis dan Engkau benar2 Dzat yg Maha Adil, maka berilah saya pengetahuan dan penjelasan bagaimana semua ini bisa terjadi ?”
Allah memerintahkan Jibril untuk memberikan penjelasan   . Jibril as. berkata kepada Musa as. ” Hai Musa as. Allah swt. Berfirman: Aku mengetahui semua rahasia dan  lebih mengetahui dari pada yg kamu ketahui. Adapun anak kecil  yg mengambil kantong uang tersebut, sebenarnya ia hanya mengambil hak miliknya sendiri. Karena orang tua anak kecil tersebut adalah orang upahan laki2 penunggang kuda itu  . Upah yg harus diterimanya terkumpul dalam jumlah uang yg terdapat didalam kantong yg di bawa laki2 penunggang kuda itu dan upah tersebut  belum terbayar. Anak itu hanya mengambil haknya.

Adapun laki2 tua yg buta itu , adalah orang yang telah membunuh ayah dari penunggang kuda tersebut ketika ia belum buta . Allah telah mengambil hukum Qishash dan menyampaikan hak kepada setiap orang yang berhak menerimanya. Keadilan kami (Allah) sangat lembut.” setelah Musa as. Mengetahui hal tersebut, Ia bingung dan mohon ampun kepadaNya.

Demikianlah hikmah yang tersembunyi dibalik berbagai kejadian yang sering kita lihat sehari hari yang kadang kala  kita rasakan tidak adil . Pandangan dan penglihatan kita amat terbatas  sementara Allah memiliki penglihatan dan pengetahuan yang tidak terbatas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar