Topik Judul

Cari Blog Ini

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Lebih sehat, produksi dan kualitas lebih tinggi.. Minat??

Pemesanan Benih Kentang :

Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065

email : vansekar@yahoo.co.id

LAYANAN KONSUMEN JM FARM :

Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang
,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum

Selasa, 09 Agustus 2011

Pengorbanan Sekolah


Bisa dibilang, tugas belajar untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi adalah suatu hal yang kapok lombok, kata orang Jawa. Ogah-ogah, tapi banyak yang mau. Ogah karena terasa berat, banyak yang mau karena efek jangka panjangnya yang dapat menunjang karier..

Beberapa hari lalu, saat akan konsul dengan dosen, saya bareng antri dengan teman2 yang baru aja lulus dan tinggal minta tanda tangan dosen saya sebagai pejabat strukturalnya. Banyak cerita pahit dikenang sebagai canda. Dikatain bodoh lah, dimarah2in lah.. 

Kata temen saya, sekolah itu 50% semangat, 40% pengorbanan, dan 10% adalah kepandaian. So, kepandaian tidak signifikan terhadap keberhasilan studi. Hehe.. Terserah dia lah. Yang saya yakini banget adalah pendorong utama sekolah haruslah semangat, entah semangat apa. Sebab tanpa semangat, semua terasa berat.. Seperti siang itu, kalau bukan semangat membereskan masalah penelitian, ngapain saya siang2 puasa2 ngadep dosen bolak-balik Bogor Bandung.. Hehe

Btw cerita soal pengorbanan.. Agak terharu juga dengar curhat teman2 saya.. Salah satu teman, demi sekolah, telah menghabiskan tabungan 25 juta plus jual 1 motor untuk ongkos pulang pergi ke Kalimantan.. Namun dibantah teman saya yang belum lulus, itu mah dikit bu… Tabungan saya 55 juta setelah 1 tahun, tinggal 10 juta.. Teman saya ini pada awalnya tidak percaya kalau sekolah ini bikin bokek. Kan dibiayai pemerintah, dapet uang saku pula. Kok bisa defisit. Kagak kehitung rupanya ongkos bolak balik setor ke istri dan keluarga. Dia bilang, cukup saya mendzalimi keluarga saya dengan tidak memperhatikan mereka karena sekolah. Butttt, saat dia menghadap dosen, terdengar oleh saya, dia minta rekomendasi untuk melanjutkan S3.. Tuh kan, kapok Lombok.. Bilangnya aja ogah-ogah, tetapi pengen sekolah lagi kan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar