Sudah beberapa bulan ini, saya langganan TV kabel. Salah satu chanel favorite saya adalah serial criminal. Bagi saya, hebat betul tuh detektif. Atau mungkin yang lebih hebat pengarang ceritanya. Kok bisa bikin cerita logis begitu ya.. Ga seperti sinetron Indo yang sudah ketahuan arah ceritanya gimana..
Salah satu serialnya bercerita tentang kematian seseorang kehabisan oksigen. Detektif senior jeli melihat keganjilan kukunya dan ternyata di dalam kukunya terdapat serutan kertas. Setelah dicek, ternyata kertas tersebut tulisan argo yang biasa terdapat di dalam taksi. Ketahuan deh ternyata beberapa mayat ditemukan merupakan aksi pembunuhan berantai di dalam taksi.
Yang saya tekankan disini. Saya salut kepada para detektif2 tersebut yang kritis, jeli terhadap berbagai kemungkinan kematian seseorang. Dugaan didukung bukti dan buktinya pun didukung perlengkapan laboratorium yang canggih tapi masuk akal karena itu memang memungkinkan seperti DNA, forensic dll. Setelah itu mereka berdiskusi, saling melempar kemungkinan. Dan saya yakin, semakin banyak kasus akan mempertajam daya kritis mereka..
Memang saya ga paham dalam hal forensic ataupun kejahatan criminal. Maka wajarlah saya rada telmi kalau nonton begituan. Kok bisa sih.. hehe.. Kok kepikiran begitu ya.. La wong memang bukan keahlian saya. Yang terpikirkan oleh saya, seandainya kita bisa bersikap kritis terhadap bidang kita masing2.. wuih hebatlah.
Saya sebagai orang pertanian, harus kritis melihat kenapa daun tanaman saya mengkeriting. Karena hama, penyakit, pupuk? Saya harus terus mendalami ilmu saya dan sharing dengan tetangga ilmu2 saya, senior2 saya.
Yah, seandainya di Negara kita juga begitu ya.. Sekarang kalau dilihat, bukan ahli malah ngomong sok ahli. Bahkan terkadang malah memperkeruh suasana. Bikin yang ga ngerti, mengira dia bener2 paham. Giliran salah, tidak ada perkataan maaf, tidak ada koreksi atas kesalahannya. Dan dianggap suatu hal yang biasa dan public pun melupakannya.. Wuih menyedihkan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar