Topik Judul

Cari Blog Ini

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Lebih sehat, produksi dan kualitas lebih tinggi.. Minat??

Pemesanan Benih Kentang :

Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065

email : vansekar@yahoo.co.id

LAYANAN KONSUMEN JM FARM :

Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang
,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum

Rabu, 14 Desember 2011

Pentingnya analisis laboratorium untuk penelitian dasar ..

Tadi saya mengajukan analisis laboratorium ke suatu instansi. Alhamdulillah, saya dapat diskon karena status saya sebagai mahasiswa. Koordinatornya cukup sibuk, katanya mo rapat penyeragaman biaya analisis..
Spontan saya nanya. Biaya naik ato turun?

Pertanyaan itu saya lontarkan karena analisis di instansi tersebut tergolong mahal dibandingkan di daerah lain. Alasannya karena kuantitas analisis di tempat tersebut sedikit, sehingga mahal. Beda dengan daerah lain yang cukup banyak melayani analisis, sehingga bisa murah..

Saya tidak punya pilihan lain, karena instansi tersebut yang terdekat dengan lokasi penelitian saya. Kalau pun saya bawa ke daerah lain yang lebih murah, kebayang lah gimana saya ngangkut sampel2 saya. Selain repot, sepertinya errornya malah bakal tinggi . Ya sudah biarin deh. Toh, saya dapat harga mahasiswa..

Jawaban perubahan biaya tidak melegakan saya karena ternyata harga analisis akan dipatok batas atas alias mahal.. Kecewa sih pasti.. Kalau penyeragaman biaya menjadi murah, pastilah akan meringankan konsumen, tapi kalau penyeragaman biaya jadi mahal?

Sungguh, saya menyayangkan hal ini..
Kalau bisa murah, kenapa harus mahal..
Kalau laboratorium sepi, jangan terus minta laboratorium yang ramai untuk menaikkan harga donk..
Wong dia bisa efisien, kok disuruh tidak efisien
Saran win win solution saya adalah diberikan alternatif harga. Bagi jumlah sampel sedikit, boleh lah mahal, tetapi bila sampel banyak, kasih murah lah..

Saya agak sensitif tentang biaya analisis laboratorium akhir2 ini..
Selain karena saat ini saya banyak melakukan analisis lab untuk penelitian saya, saya tergugah dengan beberapa serial drama kriminal TV kabel..

Banyak kasus kriminal terungkap akibat ilmu forensik..
Terakhir serial drama yang saya tonton, berkat uji DNA dan uji bakteri, ketahuan deh, bahwa seseorang yang tadinya diduga bunuh diri ternyata merupakan korban pembunuhan oleh orang tuanya sendiri..
Coba klu hanya mengandalkan investigasi, mana mungkin itu terungkap.. Bisa jadi salah tangkap tersangka..

Ingat ga kasus Ryan, pembunuh berantai..
Ternyata, tersangka tukang salon atas korban yang ditemukan di kebun tebu adalah keliru setelah kemudian Ryan mengakuinya. Berulangkali si tukang salon mengelak, tetapi kepol***an kekeuh meski sudah pake uji DNA keluarga..
Modus kriminal di Indo, klu pol*** udah kekeuh skenario X. Meski ada bukti ilmiah Y, sebodo teuing deh dengan bukti ilmiah. Ini artinya, kesadaran pentingya bukti ilmiah masih rendah. Padahal bukti ilmiah mah ga bakalan nipu.. Uji DNA emang bisa nipu? Kecuali penguji lab DNA-nya disuap dulu..

Kembali soal analisis lab..
Sebenarnya saya pengen usul deh.. Mbok ya, analisis lab tuh jangan mahal2..
Kalau perlu dikasih subsidi..
Yup, subsidi penelitian untuk analisis lab..

Saking mahalnya analisis lab, terkadang, peneliti enggan melakukan analisis lab. Sebagian besar dana penelitian lebih banyak diperuntukkan untuk honor, perjalanan dinas.
Kenapa? Abis biaya analisis lab akan menyedot dana penelitian, yang tentu akan mengurangi uang yang masuk kantong setelah dipotong berbagai potongan..
Terkadang dari 50 juta dana penelitian, hanya 12,5 jt yang benar2 untuk penelitian..
Menyedihkan
 
Mengapa pentingnya analisis lab?
Untuk penelitian basic, analisis lab sangat penting untuk mengetahui apakah benar perlakuan yang kita berikan berpengaruh terhadap hasil. Bila hanya menduga dari peubah pengamatan, hasilnya akan sangat bias.
Akhirnya kita akan berasumsi berbagai kemungkinan.
Sebagai contoh :
Induksi pengumbian kentang terjadi bila giberilin rendah, CN rasio tinggi..
Bila hanya mengamati tinggi tanaman, bobot tanaman yang nota bene pengamatannya murah, kita tidak akan tau apakah benar berbagai metode induksi pengumbian berhasil membuat giberilin rendah?
Akhirnya, kita berasumsi, menduga, bila terjadi induksi pengumbian, berarti giberilinnya rendah..
Padahal kan belum tentu..

Tanpa melakukan analisis lab, selain menyebabkan penelitian bias, tentu penelitian kita hanya ecek2 saja..
Saya katakan ecek2 saja karena selalu mengacu orang lain..
Berdasarkan penelitian si fulan, bla-bla..
Kita tidak akan pernah menemukan sesuatu yang baru..
Makanya jarang nama peneliti Indo menjadi rujukan internasional..
Memang ini tentang prestise, tapi untuk memenuhi rasa curiosity?
Banyak hal penasaran dalam penelitian tidak akan terjawab..
Akhirnya, ya penelitian kita hanya begitu2 aja..
Mengulang2 yang kita sudah tau..
Akhirnya?
Kita ketinggalan dengan negara lain..   
Padahal biasanya negara maju harus punya Research & Deveoplment (R&D) yang maju pula..
Ah.. Entahlah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar