Topik Judul

Cari Blog Ini

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Lebih sehat, produksi dan kualitas lebih tinggi.. Minat??

Pemesanan Benih Kentang :

Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065

email : vansekar@yahoo.co.id

LAYANAN KONSUMEN JM FARM :

Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang
,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum

Kamis, 21 Februari 2013

Pendidikan : Cara Menghafal ala Vanda

Pagi tadi, dapat bacaan bagus. Silahkan cek http://media.kompasiana.com/new-media/2013/02/21/cara-praktis-menghafal-al-quran-530813.html


Jadi pengen sharing tentang cara menghafal ala saya. Yang, Insya Allah terbukti membuat master saya ber-IP 4, doktor saya bentar lagi mudah2n juga ber IP-4 (Amiiin YRA), dan sarjana saya meski tidak ber-IP 4 tapi summa cumlaude lho.. Semuanya PTN lah..
Mudah2n bermanfaat..

Sebenarnya ada kemiripan cara menghafal yang disebutkan Rizki dan saya. Intinya menghafal bertahap dan diulang2. Yang menarik bagi saya dari caranya Rizki adalah :
1. Dimulai dari yang termudah dulu (Surat Annas dulu, terakhir Al Baqaroh)..
2. Wiridnya, bacaan Qur'an, hafalannya.. Hehe, biasanya sih saya hanya wirid yang sederhana saja..

Nah, kalau cara menghafal dari saya seperti ini :
1. Hafalkan yang harus dihafalkan dengan cara sistematis.
- Misalnya, dibuat berjenjang, skema, point-point penting, sehingga lebih mudah dihafalkan.
- Pahami setiap hafalan, sehingga akan lebih mudah menghafalnya..
- Buku2 saya kebanyakan banyak bekas lipstiknya.. hehe maksudnya, banyak coret2nya, dikasih warna-warni spidol.. Jadi, bila saat mengulang hafalan, saya tidak perlu membaca ulang semuanya, cukup melihat yang dikasih warna saja..
- Menghafal yang termudah dulu, bisa menjadi pilihan. Tapi terkadang, bila yang kita hafal adalah proses, kita tidak bisa menghindar untuk menghafal yang sulit lebih dahulu..
- Kalau basa Jawa-nya, cara bodon. Maksudnya, contoh ngapalin warna di pelangi, bisa dengan menyingkat Mejikuhibiniu
- Bila hafalan point-nya banyak, hafalkan kata dasar utamanya dan ingatkan berapa point. Contohnya nih, hari ini jadwal saya ada 10 kegiatan. Yang saya ingat, ada 3 kali belanja, 5 kali proses kegiatan, 2 kali kerjaan rumah..

2. Setelah hafal, cek hafalan tersebut. Bisa dengan cara mengulang lisan, ato secara tulisan..
- Bila hafalan berat, terutama bila rumus, skema, saya harus menuliskannya. So kertas2 bekas menjadi sasaran saya untuk menuliskan kembali hafalan saya..
- Bila hasil hafalan belum sempurna, cek bagian mana yang belum sempurna itu. Perbaiki dan ulangi lagi..
- Terkadang hafalan yang salah, saya kasih tanda merah. Maksudnya hati2.. Biasanya hafalan yang susah ini karena hampir mirip dengan bagian lain, ketukar, so harus kita cermati perbedaannya..

- Kalau caranya Rizki, jangan berpindah hafalan, bila hafalan yang lama belum kokoh. Menurut saya, bisa iya, bisa tidak. Kalau saya, bila waktu menghafal terbatas (bagi yang belajar sistem kebut semalam), terpaksa menghafal harus cepat semuanya, nah setelah dicek melalui tulisan, baru kelihatan bolong-bolongnya dimana, baru deh kita ulangi dan perdalam..   

3. Menyusun hafalan seperti dalam filling kabinet. Kenapa perlu disusun? Karena agar siap dipanggil setiap saat, kapan saja.. Terkadang kita merasa hafal, tetapi karena tidak disusun dengan rapi dalam memori kita, saat dipanggil, kita akan kelabakan. Apalagi kalau ujian lisan. Bisa jadi salah ambil, ketukar dengan hafalan lain, dll.
- Upaya tanya jawab, bisa menguji sebaik mana susunan hafalan dalam pikiran. Bisa dengan minta tolong orang lain untuk menguji atau

- Menguji dari soal2 ujian sebelumnya, akan sangat membantu
- Kalau tidak, bikin aja soal sendiri dengan menebak kira2 pertanyaan mana yang pantas menjadi bahan ujian. Saya yakin, diantara pertanyaan iseng itu, ada pertanyaan yang keluar di saat ujian

Menurut saya, point ketiga ini, membuat filling kabinet agar mudah dipanggil merupakan kekuatan saya. Terkadang, banyak teman sudah menghafal dengan baik, tapi nilai saya pasti lebih tinggi, ya karena kemampuan saya memanggil memori hafalan saya itu..

Ada pengalaman, ujian Bioteknologi Tanaman. Jelas donk, saya ga jago di bidang ini. Terpaksa, bahan kuliah saya lahap tanpa bisa saya cerna, sekedar menghafal. Duh, sulitnya, karena bukan bidang saya. Alhamdullilah, nilai saya lebih tinggi daripada teman2 saya yang emang sehari2nya ngendon di Laboratorium Biotek. How comes? hehe.. rasa2nya mungkin karena kemampuan menghafal saya..
Jadi ingat dosen S1 saya yang pernah memuji daya hafal saya. Hehe, tapi itu dulu ya.. Dengan meningkatnya faktor U, tentu daya hafal saya tidak sekuat dulu..

Bisa jadi, memang, dunia pendidikan kita, di Indo, masih tergantung pada nilai menghafal, bukan pada taraf mengerti. Sebenarnya patut disayangkan juga. Contoh pada kasus ujian Biotek saya. Kok bisa2nya nilai saya lebih tinggi daripada praktisi Biotek sendiri..
Kalau kata saya sih, hafalan dan pengertian sama2 perlu. Harusnya, si dosen harus pintar2 membuat soal. Ada soal yang memang menguji daya hafal, tetapi juga ada soal yang menguji kemampuan pemahaman kita. Contohnya, waktu ujian kualifikasi doktor salah satu dosen saya. Soalnya beragam, dari definisi istilah (dari istilah paling sederhana hingga yang advanced), filosofi, uji proses, contoh kasus, ddll. Jadi ketahuan bener2 paham atau tidak.    

Tetapi, kalau ada yang sinis kepada orang yang hanya mampu menghafal. Hey, tunggu dulu.. (Sirik kali ye).. Bagaimanapun kemampuan menghafal itu perlu. Ada positif dan negatifnya.
Waktu kecil, saya males belajar perhitungan matematis secara cepat. Pikir saya, ada kalkulator ini, ngapain dipahami, menghitung cepat. Sekarang saya nyesel, terutama bila lagi tawar-menawar di pasar tradisional atau membandingkan harga barang di Mall.. Hehe..

Bila mengambil mata kuliah, harus ikut ujian. Artinya tidak sit in atau cuman ikut dengar kuliah dosen tanpa ujian. Bila belajar tanpa ujian, wah menguap semua tuh bahan kuliah. Ga berbekas. Masuk lewat kuping kanan, keluar lewat kuping kiri.. Hehe.. Bila pernah merasakan ujian, minimal pernah mampir dikit di otak kita, bila pengen dipelajari lagi, tinggal buka buku lagi..
Makanya, saya sangat mendukung kuliah, training yang ada pre dan post test. Bisa jadi masukan bagi si pengajar, tidak hanya sekedar "berapa nilai" yang diperoleh siswa.

Kembali soal menghafal..

Terkadang, bila nonton dakwahnya Ust Yusuf Mansyur, tentang penghafal Al-Quran. Ada sedikit rasa malu. Yah, masak sih saya bisa menghafal ilmu pengetahuan sebanyak itu, masak menghafal Alquran sendiri malasnya minta ampun.. Terlaluu *pake nadanya bang haji Roma Irama*
Jadi ayo ah ngafalin Quran juga..
Semangat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar