Labu siem, mungkin saya hanya memandang sebelah mata dengan sayuran buah ini karena murah. Meskipun saya termasuk penggemarnya. Yup, labu siem muda yang direbus buat lalap, terasa nikmat bener bila dimakan dengan sambel. Selain karena murah, saya ga suka rimbunannya yang kayaknya bisa tempat ngumpet ular. Jadi ga kepikir untuk bertanam labu.
Setahun lalu, saya disadarkan oleh petani sayuran dari Garut. Dari sekian usaha sayurannya, dia mengandalkan labu siemnya sebagai pendapatan hariannya. Lumayan bu, buat biaya dapur harian. Kok bisa? Memang sih terkadang murah, tetapi ketutup oleh kuantitasnya yang banyak. Tidak perlu perawatan yang njlimet pula. Cuman mangkasin yang kering, dan investasi awalnya yang tidak seberapa. Yang mahal, hanya bikin para2nya.. Nunggulah 3-4 bulan, setelah itu panen tiap hari.. Wow.. harga jatuh hanya saat puasa aja, setelah itu normal kembali. Tidak kenal inflasi.. hehe.. Kalau bisa jual ke rumah makan, harga lebih baik lagi..
Minat sih, tapi lahannya mana?
Lahan saya terbatas, penuh oleh kentang. Duh, sedih deh kalau ngerasa jadi pendatang begini.. Ga punya lahan sodara yang bisa diusahain. hehe.. Andai punya lahan pula, kok sayang ya, lahan yang kepake hanya yang diatas, gimana yang dibawah para ya. Ditanam apa? Kentang? wkwk... mana bisa, ga akan maksimal kali..
Akhirnya, malah temen kantor saya yang kepincut. Dia udah nanam dan sudah panen pula...
Minggu lalu, pertanyaan saya terjawab. Ceritanya sih mo konfirmasi kenapa kok percobaan kascing saya jelek. berdasarkan teori, kascing itu bagus, tapi kok di percobaan saya engga ya. Jangan2 kascingnya banyak kecampur tanah. Jadi deh pengen lihat langsung ke pembudidaya cacing tanah.
Ealah, ternyata.... malah lihat budidaya vertikultur labu siem dan cacing tanah.. Wih, kreatif bener nih..
Labu siemnya meneduhi cacing tanah. Jadi produksi cacing bisa lebih banyak. Dan... pendapatan dari cacing tanah bisa lebih besar. Dengan 100 tumbak, bisa dapat 200rb bersih per hari.. Kereeen ya.. Bahkan, usaha labu siemnya dicuekin. ga keburu, ga sempat.. hihi.. sayang ya..
Tau ga istilah mereka kalau ngebenerin para2 labu? ngebenerin kandang cacing!! wkwkw..
btw, kereeeen local wisdom ini..
Topik Judul
- aeroponik kentang (56)
- catatan harian (102)
- kesehatan (13)
- motivasi (21)
- opini (44)
- Organik (11)
- penelitian (28)
- pertanian (34)
- travelling (21)
- Wirausaha (16)
Cari Blog Ini
Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Pemesanan Benih Kentang :
Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065
email : vansekar@yahoo.co.id
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065
email : vansekar@yahoo.co.id
LAYANAN KONSUMEN JM FARM :
Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar