Sempet ada diskusi antara kami
Wah, sesholeh beliau saja, merasa diabaikan saat sepuh,
Aaah, apalagi kami ini yg ga ada apa2nya, dlm segala hal
Tapi masak siiiih? Secerdas itu, sebaik itu, sesholeh itu, secinta itu dg keluarganya
Ya sudahlah, ambil aja hikmahnya. Kita hrs deket, apalagi dg keluarga kecil kita💪💪💪
Kmdn ada klarifikasi tersebut.
Ga mau bahas fenomenanya
Tapi ttg hubungan erat antara kecerdasan spiritual dg intelegensinya
Dg memanfaatkan intelegensinya yg tinggi, menambah tebal spiritualnya
Mestinya ya gitu. Bukan krn saking tingginya intelegensinya, krn sibuknya sana sini, abai dg spiritualnya
Konon, alm rajin ngaji, sholat di awal waktu, dan berjibun amal hartanya, belum yg berbau paten2 utk kemaslahatan
Masya Allah
Jadi teringat tauziah ustad AA
Setelah ibadah wajib, byk ibadah2 sunnah utk menjadi ahli surga. Tahajud, berat buat yg susah bangun pagi. Puasa, berat bagi yg sering lapar.
Ngaji? Mudah pake bangets dbanding puasa dan tahajud, asal mau. Tapi justru krn mudah, sering lalai. Dari sekedar baca, mengkaji, menghafal, dan menerapkan. Menerapkan terutama yg berhubungan dg profesinya..
Dan membaca ayat ini, bikin sy termenung
Memelihara kehidupan seseorang, seakan2 memelihara kehidupan semua manusia
Daleeeeeem
Aaah, masihkah berani sangsi utk sll berbuat baik?
Well proven
Yups.. Alm presiden ke-3 kita
Teladan yg seimbang dlm memanfatkan kecerdasannya
Dan terbukti berhasil dlm sgala bidang
Baik materi maupun (semoga) spiritualnya
Insya Allah, husnul khotimah
Aamiin YRA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar