Wuiii.. Kok bisa ya..
Beberapa hari lalu, petani koperatif saya laporan ke hubby saya. Katanya, satu benih umbi mini G0 hasil aeroponik saya bisa menghasilkan 40 benih G1..
Antara seneng, heran, dan ngiri..
Seneng, karena benih saya emang bagus dan berkualitas..
Heran, kok bisa ya.. Sepertinya data ini hanya data maksimum deh, bukan rata2 semua populasi 40.. (Wah, kalau bener 40, bisa kaya mendadak nih petani saya..)..
Kemungkinan menghasilkan 40 umbi emang ada. Karena setiap umbi bisa menghasilkan lebih dari 10 mata tunas. Bahkan petani saya juga nanem tunasnya (tidak hanya umbinya), karena saking banyaknya tunas..
Ngiri, yup ngiri.. abis saya nanem sendiri belum bisa menghasilkan 40 umbi tuh.. Malu.com
Saya akui, petani koperatif saya di Pangalengan emang hebat..
Mereka lulusan program PHT, baik di bawah bimbingan FAO, CIP, Balai Penelitian, dan Dinas. Saya sempat membinanya tahun 2000-2001 yang lalu, kerjasama dengan BPTPH setahun dan DFID Inggris setahun..
Malu juga mengakui, saya mungkin emang bisa di teori, sedangkan mereka sudah puluhan tahun praktek...
Memang, orang2 macem saya, yang cuman bisa teori, terkadang terkendala saat praktek. Learning by doing-nya masih kurang. Tapi, Insya Allah deh, hasil saya juga akan terus meningkat.. Setiap musim selalu saya koreksi kekurangannya untuk kemudian diperbaiki. Dan tentu, pengen maen lagi ke Pangalengan, diskusi2 lagi praktek di lapang..
Bicara soal teori.. pernah ada diskusi begini dengan petani Pangalengan..
Allah SWT memang Maha Adil..
Petani agak sulit bergerak di bagian hulu, karena butuh ilmu dan pengetahuan.. Misalnya, sulit bermain dengan planlet, kuljar, steril, karena emang kebiasaan petani yang sedikit jorok dan tidak telaten..
Sementara, para teoritis, sulit bergerak di hilir, produksi di lapang. Selain capek, harus diakui petani emang udah jagonya di lapang. Mengantisipasi kesulitan2 di lapang adalah hal yang biasa.. Kekeringan, serangan hama penyakit.. Mereka punya indigenous technology, begitulah bahasa kerennya
Maka dari itulah, lahir kesepakatan kami. Produksi G2 yang diluar rumah screen, saya pasrahkan ke petani saja.. hehe.. Insya Allah, sama2 untung.. Mereka dapat benih sumber dan saya terbantukan, ada yang ngurusin tanaman G2 saya..
Hasilnya?
Teman2 petani saya pesan lebih banyak lagi kuantitasnya..
Bukannya ga mau kasih banyak, masalahnya screen G1 saya juga nambah nih.. Yang artinya, saya juga butuh benih G1 lebih banyak lagi.. Ealah, dijawab begini ama petani saya
Apa ada tekanan pihak lain atau harga perlu disesuaikan bu..
Hehe.. Serem juga pertanyaannya..
Bisa dimengerti sih klu dia kuatir ga dapat benih dari saya..
Tapi soal tekanan pihak lain.. saya mah orang bebas, tidak ada yang bisa menekan saya..
Soal harga? hehe.. boleh lah naik dikit.. Alhamdullillah..
Dan demi hubungan baik, okelah kalau begitu.. deal..
Bismillah..
Topik Judul
- aeroponik kentang (56)
- catatan harian (102)
- kesehatan (13)
- motivasi (21)
- opini (44)
- Organik (11)
- penelitian (28)
- pertanian (34)
- travelling (21)
- Wirausaha (16)
Cari Blog Ini
Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Pemesanan Benih Kentang :
Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065
email : vansekar@yahoo.co.id
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065
email : vansekar@yahoo.co.id
LAYANAN KONSUMEN JM FARM :
Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar