Roguing dan Tetek Bengeknya

Bagi para penangkar benih, pasti familiar banget deh dengan kegiatan roguing. Bagi yang belum tau, roguing biasa dilakukan para penangkar benih sebelum inspeksi lapang untuk membuang varietas/klon yang menyimpang, tanaman yang diserang penyakit, dan tanaman yang kurang kekar atau tidak normal. Roguing perlu dilakukan agar hasil benih yang dihasilkan benar2 varietas yang dihasilkan (true to variety), bebas hama penyakit, dan seragam.  

Saya setuju dengan pendapat petani binaan saya. Sebaiknya roguing dilakukan oleh orang lain, upahan kita, bukan kita, yang nota bene pemilik lahan/tanaman. Kenapa?
Wajar to.. bila kita, yang nota bene pemilik dan pemelihara tanaman, merasa sayang membuang tanaman off tipe. Tidak tega, sayang dll.. Wong saya pelihara dengan baik, tiba2 harus dibuang.. Sayang..

Saya ingat pengalaman petani saya. Kasus ini bukan penangkaran benih sih.. Tapi saya inget, petani saya ga mau mencabut tanaman cabenya yang terkena virus kuning. Kelihatan sekali performa tanaman yang terkena virus kuning, tanaman jadi kerdil berwarna kuning cantik seperti tanaman hias. Katanya, takut dimarahi istrinya bila dicabut. Hasilnya? Hanya butuh seminggu, satu areal habis terkena virus kuning..

Untuk kasus off tipe, varietas/klon menyimpang sering tidak dibuang oleh petani, tapi sekedar dipindahkan saja ke lahan lain, lahan produksi.. Ini biasa dilakukan petani penangkar benih padi saya..
La kalau kentang? Dicabut terus dipindahin ke lahan lain? hehe mana mungkin lah.. Keburu mati deh kentangnya.. Tapi emang untuk kentang, jarang saya mengalami kasus off tipe.. Kebanyakan, harus nyabut roguing karena terkena penyakit..