Pemalsuan Benih

Yang namanya pemalsuan, bisa untuk hal apa saja di Indo tercinta ini. Dari makanan, minuman hingga ke sarana produksi pertanian seperti pupuk, pestisida, atau pun benih.. Padahal ada UU yang mengatur pemalsuan saprodi lho. Dalam UU no 13 tahun 2010, pasal 126, bila mengedarkan saprodi yang tidak memenuhi standar mutu, tidak memenuhi persyaratan teknis minimal, dan/atau tidak terdaftar sebagaimana padal 35, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 tahun atau denga paling banyak 2 M... Hiiii, seremnya..

Seorang pejabat pernah bilang ke saya. Ada oknum pernah mengaku bermitra dengan suatu instansi, padahal itu dulu di tahun 2009 dan tidak pernah diperbaharui. Pernah juga di suatu rapat, salah satu peserta rapat heran dengan sedikitnya perusahaan produsen G0 padahal di pasaran, sering terlihat si X, Y, Z, yang tidak terdaftar produsen G0 tapi mmeproduksi dan menjual benih G0. Kalau masalah oknum pedagang, emang sulit sih ngeberantasnya.. Tidak hanya di kentang, juga di komoditas2 lainnya..
Saya baru ngeh bener2 soal pemalsuan benih, ya waktu ada petani mo beli G0 saya. Dia pengen liat langsung usaha benih saya untuk meyakinkannya. Katanya, akhir2 ini banyak G0 beredar tapi tidak jelas produsennya siapa. Kok bisa? Tauk deh gelap..

Tapi yakin deh, untuk perkentangan, khalayaknya terbatas. Bila curang sedikit, pasti akan tersebar. La wong orangnya cuman itu2 aja. Track recordnya akan ter-list dengan rapi oleh konsumen.. Paling banter, orang2 curang begini harus cari mangsa baru yang belum kenal dunia perbenihan kentang.
So be honest..