Minggu lalu, saya ikutan seminar rutin di kampus. Bukan karena rajin, justru karena malesnya saya, daftar kehadiran saya masih kurang untuk dapat melakukan seminar sendiri. Hehe.. emang ada syarat minimal kehadiran seminar. Tapi bukan mutlak males sih, sebenarnya dulu di sela kegiatan kampus, sering ikutan seminar, cuman formulir absensinya ga pernah saya bawa, alhasil, ya ga dapet tanda tangan bukti kehadiran deh..
Karena mengejar absensi di luar bidang saya (sosek, hewan, dan teknik) yang belum terpenuhi, saya atur gimana caranya sehari bisa dapet banyak seminar. Hmhm.. kali ini 2 seminar yang saya hadiri agak rame di sosek dan hewan, dibandingkan biasanya. Padahal konon, khusus untuk hewan, biasanya cuman dihadiri 5-10 orang saja. What? Masak iya sih.. kok boleh ya.. tauk deh..
Ternyata, ada Gubernur Jabar, Ahmad Heriawan, Kang Aher, yang kebetulan, ternyata dia menjadi salah satu mahasiswa pasca juga, yang lagi nyari absensi juga kah.. hehe.. Meski ga pake ajudan yang sangar2,tapi kelihatan deh klu diistimewakan, ato mungkin dosen seminarnya yang lebay kali.. mungkin mumpung dishooting kali ya..
Hehe, intermezo, bukan itu yang mau saya bahas, tetapi 3 seminar yang saya hadiri.. Mudah2n bermanfaat, minimal buat saya sendiri..
#1# seminar sosek mengenai disparitas pembangunan. Baru tau kalu arti disparitas itu adalah ketidakseimbangan.. hehe.. malu2in ye..
Hasil penelitiannya, pertanian dapat mengurangi disparitas pembangunan, sedangkan sektor pertambangan, industri justru dapat meningkatkan disparitas. Kasus ini untuk kep Riau.. Hmhm.. Artinya, pembangunan di bidang pertanian akan dinikmati oleh orang banyak, sehingga kesenjangan sosial tidak mencolok, sedangkan pembangunan di bidang pertambangan dan industri sebaliknya. So, ayo kita tingkatkan pembangunan pertanian..
Sebenarnya tampilan presentasi bagus. meski di awal agak bertele2, sehingga di-cut oleh moderator. Hanya sayangnya, kena skak di awal diskusi karena makalahnya salah lokasi. Disebut Bangka Belitung. Kok bisa? Kan jadi berburuk sangka deh, copy paste kah? tauk deh gelap..
Dari isi makalah, agak kurang pembahasannya. Hanya memaparkan hasil rumusnya tanpa menjelaskan kenapa begini begitu. Jadi ga seru lah. Mestinya, dia bisa menjelaskannya. Sebagai orang Bapeda-nya, mestinya dia paham daerahnya, lebih real bercerita daerahnya.. Toh, klu boong dikit, kita juga ga ngerti.. hehe
Entah karena dosen lagi lebay ada gubernur Jabar ato emang begitu modelnya, tapi rasa2nya cukup bikin wajah merah padam deh mengomentari seminar ini. Bener2 kurang persiapan isi. Pembelaannnya sih, karena udah dikejar2 deadline.. Hmhm.. bener2, menjadi pelajaran bagi audiens untuk tidak menirunya..
#2# seminar ikan mengenai new tank sindrome. Ternyata ikan sering mati ketika diberikan pada wadah baru (entah aquarium ato kolam) karena amonia yang tinggi yang dihasilkan si ikan itu sendiri. Tadinya, saya pikir ikan mati karena wadahnya yang masih baru. Cara mengatasinya dengan memberikan pengurai amonia..
Sebenarnya, untuk ukuran S2, penelitiannya sederhana. Peubah pengamatannya juga ga banyak. Tapi karena dia menguasai lapang percobaannya dan cukup pede, ya ga masalah deh..
Pelajarannya sih, bagaimana penelitian sederhana tapi bisa menggali menjadi sedikit lebih wah..
#3# seminar hewan tentang kelestarian penyu belimbing di papua.
Sebenarnya, hasil penelitiannya banyak dan mungkin bagus, tapi entah karena cara penyampaiannya yang kurang seru, kurang penekanan, jadi ya biasa2 saja. Apalagi bagi saya yang orang tumbuhan, agak sulit memahami tentang hewan..
Jadi, ya pelajarannya, gimana menampilkan hasil penelitian secara menarik dan mudah dimengerti oleh orang awam sekalipun.. Tapi saya yakin, dengan meningkatnya jam terbang di pemakalah, kayaknya bakal oke juga. Maklum, si pemakalah masih muda..
Ada satu hal yang benar, yang perlu menjadi perhatian, diungkapkan dosen seminar pertama.
Dulu, waktu masa2 S2, saya sering keki bila ikutan seminar tapi waktu
presentasi hanya 5-10 menit saja. Ealah, wong hasil penelitian banyak
gini, cuman boleh ngomong segitu.. Giliran kita presentasi dengan sangat
singkat, pasti audiens banyak nanya ga ngerti.. Habis gimana mo bikin
audiensi ngerti, klu waktu presentasi hanya sebentar..
Lama2,
saya baru ngeh, salah satu ciri orang cerdas sukses berpresentasi,
adalah bagaimana dalam waktu singkat, kita bisa memaparkan semua hasil
penelitian dengan baik dan audiens mengerti. Klu audiens mengerti karena waktu presentasi panjang, itu adalah biasa. Nah, klu waktu pendek dan audiens mengerti, baru luar buasa. Artinya, klu emang waktu
terbatas, kita harus pinter2 milih mana yang harus ditonjolkan dan mana
yang hanya dibahas selewat. Beda dengan presentasi mengajar, yang memang waktu lebih panjang..
So,
biar aman, klu saya, saya sering berlatih dulu presentasi, diukur
waktunya. Mana slide2 yang bisa dilewat, mana yang harus dibahas lebih
dalam..
Terakhir, ya pelajaran bagi saya, untuk menyiapkan seminar dengan sebaik2nya..
Sebenarnya, klu punya waktu nganggur, pengen lho sering2 ikutan seminar. Lumayan menambah pengetahuan dan pengalaman.. Sayang, jauuuh...
Topik Judul
- aeroponik kentang (56)
- catatan harian (102)
- kesehatan (13)
- motivasi (21)
- opini (44)
- Organik (11)
- penelitian (28)
- pertanian (34)
- travelling (21)
- Wirausaha (16)
Cari Blog Ini
Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Pemesanan Benih Kentang :
Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065
email : vansekar@yahoo.co.id
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065
email : vansekar@yahoo.co.id
LAYANAN KONSUMEN JM FARM :
Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar