Topik Judul

Cari Blog Ini

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Lebih sehat, produksi dan kualitas lebih tinggi.. Minat??

Pemesanan Benih Kentang :

Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065

email : vansekar@yahoo.co.id

LAYANAN KONSUMEN JM FARM :

Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang
,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum

Senin, 26 November 2012

Arti rugi dalam bisnis pertanian : Kasus 1

Saya bukan ahli bisnis, apalagi jago ekonomi, tapi mendengar bos kios saprodi langganan saya menawarkan lahannya untuk kerjasama benih kentang, bikin saya mikir..

Yups, saya ditawari lahannya yang lumayan luas.. Dari sisi saya, tentu saya senang dengan tawaran tersebut, karena sebagai pendatang, kendala pengembangan usaha saya adalah keterbatasan lahan. Tau sendiri lah, lahan di Lembang, sudah cukup mahal baik untuk dibeli ataupun disewa.. Pengeluaran dana untuk membeli atau menyewa lahan, lumayan menyedot kantong.. hehe..
Sementara kalau mencari lahan diluar Lembang, saya keberatan mengawasinya. Pengalaman menunjukkan bahwa usaha agribisnis sangat beresiko kalau engga diawasi, baik karena kenakalan pegawai kita ataupun masalah tetek bengek tanamannya itu sendiri..

Selain senang, tentu juga bangga.. hehe.. Ternyata si engkoh ini mengamati perkembangan usaha saya juga nih.. Tau-taunya kalau usaha saya terus berkembang. Mungkin melihat perkembangan jumlah pembelian saprodi saya yang terus meningkat kali ya.. Terutama sih, dia heran dengan terus bertambahnya screen house saya.. Alhamdullillah, dipercaya orang lain.. :)

Yang pengen saya sharing di postingan ini adalah curhatan si engkoh kepada saya, eh hubby saya.. Selain mempunyai kios saprodi yang cukup besar, dia juga memiliki usaha pertanian lain seperti bunga anggrek, sayuran, wisata agro, dll deh.. Dan, katanya nih, usahanya sering rugi, padahal usahanya menampung banyak tenaga kerja pertanian.. Masak sih.. Kok masih bertahan? Ini nih, yang bikin saya heran..

Pas saya survei ke calon lahan saya, wuih.. luaaaasnya lahannya. Sudah dipagari tembok plus ada sumur bor. Pekerjanya juga sepertinya cukup trampil. Pas cerita2 dengan mandornya, sepertinya cukup berpengalaman. Dia sudah ikut si engkoh sekitar 18 tahun. Woow.. Awetnya..
Liat tanamannya, lumayan bagus. Pas nanya harga jual jagung manisnya, lumayan mahal karena dijual ke supermarket.. Lho.. kok bisa rugi sih...

Ada beberapa dugaan si engkoh ini bilang rugi..
#1# Bagi orang awam, yang namanya rugi adalah bila pendapatan kurang dari pengeluaran. Atau tidak ada pendapatan bersih ato keuntungan.. Nah, setelah beberapa lama bergaul dengan orang lapang, rupanya yang namanya rugi adalah beda lagi. Disebut rugi bila keuntungan yang semula direncanakan atau keuntungan yang biasa diperoleh di masa lalu, tidak tercapai.
Misalnya nih, biasanya satu tanaman bisa dapat 15 umbi, tetapi ternyata hanya dapat 10 umbi. Nah, ini bisa disebut rugi, walaupun misalnya sebenarnya bila dihitung secara matematis, biaya produksi impasnya 4 umbi. Jadi lebih dari 4 umbi semestinya disebut untung..Pandangan yang seperti ini terkadang disebut golongan "kurang bersyukur".. hehe.. meleset dari target..
Nah, saya ga tau persis, apakah si engkoh ini termasuk golongan ini, karena melihat tanamannya bagus, harga juga bagus, pekerjanya banyak, dan usaha sayurannya sudah belasan tahun dan masih terus berjalan.. Kalau bener rugi, mestinya dia sudah banting stir dong.. hehe

#2# Apakah managemennya kurang bagus?
Tauk juga ya. Begitu banyak usahanya, tapi dia percayakan kepada orang lain, mandornya. Entah bagaimana pengawasannya.. Harga jual tinggi, produksi tinggi, dan upah buruh yang murah, mestinya untung gede.. Entahlah, sebagai orang luar, saya ga tau persis. Cuman, ini bisa menjadi masukan buat saya, bagaimana saya mengelola managemen produksi saya nantinya bila jadi bekerjasama..
Tapi honestly, melihat management lepas seperti itu memberikan sedikit introspeksi dalam management saya. Bagaimanapun bila usaha semakin besar, tidak mungkin kita bisa mengawasi sendiri..  

#3# Mungkin si engkoh ini juga tertarik untuk masuk ke perbenihan kentang kali ya..
Hehe.. Sebenarnya si engkoh ini memang pernah coba masuk ke perbenihan kentang, tetapi gagal. Entah karena tidak tahu prosedurnya, gagal produksi, atau ga tau jaringan perbenihannya, jadi pengen masuk melalui saya.. Ga tau lah..

Let's check it out !! Bagaimanapun, tawaran bagus ini Insya Allah akan saya terima dengan antisipasi analisa2 saya diatas..
Kira2 begitu analisa saya. Ada sharing alternatif lain ? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar