Topik Judul

Cari Blog Ini

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Lebih sehat, produksi dan kualitas lebih tinggi.. Minat??

Pemesanan Benih Kentang :

Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065

email : vansekar@yahoo.co.id

LAYANAN KONSUMEN JM FARM :

Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang
,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum

Kamis, 13 Desember 2012

Tertarik menjadi Agri Entreprenuer?

Berkaitan dengan pertanyaan seseorang di milis tentang kegagalannya ber-entrprenuer di bidang pertanian, saya jadi pengen sedikit mengulasnya..

Konon, agri entreprenuer paling menguntungkan adalah di bidang hulu ato hilir sekalian. Maksud hulu, misalnya jualan saprodi pertanian. Entah itu benih, pupuk, pestisida, atau alsintan.. Tuh, liat berapa banyak perusahaan penjual saprodi di negara kita.. berceceran, dari yang legal hingga ilegal.
Sedangkan, maksudnya hilir adalah bisa bagian prosesing atau malah marketingnya. Ada yang memproses menjadi makanan olahan, atau hanya setengah jadi. Atau juga menjual barang mentahnya saja.. Bahasa kasarnya bisa disebut bandar, tengkulak, dsb..
Silahkan mo milih yang mana..

Untuk bergerak di bidang hulu hingga hilir, wuih.. perlu modal yang lumayan dan tentu kesabaran. Ya iyalah, puasa dulu, prihatin sampe barang kejual.. Ampyunn deh klu masih skala UKM..

Nah, untuk di bidang produksinya sendiri.. Terkadang, agak sulit mendapatkan margin yang lumayan klu ga pake trik2 dan diperlukan pengalaman jatuh bangun.. (kalau ga bangun2, ya jatuh melulu deh)..

Ada 2 pendekatan yang bisa dilakukan :
1. Intensifikasi
Usaha produksi secara intensifikasi dengan menggunakan berbagai teknologi yang sudah ada atau malah bisa saja menemukan yang baru. Teknologi yang umum diterapkan misalnya adalah penggunaan benih bersertifikat, pemupukan berimbang, dan pengendalian hama penyakit..

Akhir2 ini sistem produksi yang paling ngetrend adalah sistem pertanian organik, sistem pertanian ramah lingkungan, atau pake sistem produksi hidroponik. Silahkan pilih tergantung pasar yang kita punya.
- Pertanian organik mensyaratkan tanpa penggunaan input kimia (benih, pupuk, pestisida) dan no contamination dari pihak luar.
- Pertanian ramah lingkungan masih mengijinkan penggunaan input kimia secara terbatas, terutama pupuk dan tidak mensyaratkan kontaminasi.
- Hidroponik dengan segala jenis media tanpa tanahnya dan tambahan nutrisi buatan dari luar

2. Ekstensifikasi
Untuk sistem produksi konvensional, terkadang perlu melakukan ekstensifikasi. Perlunya mendapatkan luas lahan minimum untuk mendapatkan keuntungan di atas titik impas ekonomi.. Semakin luas lahan, diharapkan semakin efisien, sehingga keuntungan semakin tinggi. Kecuali karena management yang ga bagus, malah keteter.. hehe..

Nah, disini, pemilihan komoditas sangat penting. Komoditas dipilih dengan pertimbangan saat panen tidak terjadi panen raya yang menyebabkan harga jatuh. So pemetaan tanam sekitar kita, pencarian pasar sangat penting. Cara termudah mengetahui pemetaan tanam sekitar kita adalah bertanya kepada kios saprodi penjual benih, komoditas dominan apa yang ditanam petani.

Memang sih, resiko menanam berbeda dengan tetangga sekitar sangat banyak. Misalnya mudah terserang hama penyakit, beda musim sendiri jadi rentan kekeringan/banjir, tapi swear... harga jual saat panen pasti tinggi.. Ukur aja kemampuan diri sendiri, mampu ga melawan arus..

Btw, jangan pernah ikutan latah nanam karena orang lain. Misalnya nih, mo tahun baru, biasanya jagung manis bakal mahal. Eh, kok ya yang berfikir demikian banyak, jadi deh harga jagung manis jatuh di tahun baru, meskipun tetep aja harga jagung manis di penjual jagung bakar tetep mahal..
Paling aman, survei sendiri, lihat lapang, tanya penjual benih..  

Dari sekian uraian saya, yang terpenting adalah pasar, pasar, dan pasar.. Kalau belum punya pasar, namanya bunuh diri..   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar