Topik Judul

Cari Blog Ini

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)

Jual benih kentang bersertifikat G0 aeroponik dan turunannya (G1, G2)
Lebih sehat, produksi dan kualitas lebih tinggi.. Minat??

Pemesanan Benih Kentang :

Hubungi http://jayamandirifarm.blogspot.com/
atau phone/whatsApp/Line/WeChat/Viber
+62 812 1919 2065
0812 1919 2065

email : vansekar@yahoo.co.id

LAYANAN KONSUMEN JM FARM :

Free/Gratis Khusus Konsumen :
- Panduan budidaya perbenihan kentang
- Konsultasi teknologi perbenihan kentang
,
Diskon Khusus Konsumen : Pembelian diatas jumlah minimum

Senin, 17 Februari 2014

Meluruskan Konsep Hidroponik : Oleh-oleh Pelatihan Hidroponik 2

Lanjutan

Kembali ke laptop..

Tentang materi...
Ada satu yang mengganjal dari pelatihan tersebut.
Dikatakan, disebut hidroponik karena budidaya tanpa tanah. Kenapa ga boleh pake tanah? Jawaban dia karena tanah tidak steril dan ga inert.

Perlu saya luruskan disini, tanah mengandung hara makro dan mikro yang tidak diketahui berapa jumlah tepatnya. *Bisa sih diketahui, tapi jumlah tepatnya harus dicari dengan uji laboratorium* Berhidroponik berarti menggunakan nutrisi buatan yang terukur, agar diperoleh produksi yang diinginkan. Maka sulit dong nentuin berapa nutrisi yang harus diberikan bila menggunakan media tanah. Beda bila menggunakan media yang tidak ikut berperan menyumbang tambahan hara seperti pecahan genting atau sekam bakar, karena gampang dihitung berapa nutrisi yang harus diberikan. Jadi media disini lebih bersifat sebagai penopang tumbuh saja, bukan penyumbang hara.

Sama halnya dengan, mungkinkah berhidroponik dengan nutrisi alami/organik. Pertanyaannya, bagaimana ngukur kandungan nutrisi alami tersebut? Nutrisi alami tersebut mengalami proses reaksi alami seperti pelepasan N, yang sulit diukur tepatnya. Terus gimana dong nentuin berapa nutrisi alami yang harus diberikan, misalnya pada kasus aquaponik.

Bukan berarti berhidroponik dengan tanah atau nutrisi alami menyebabkan tanaman jadi mati, tetapi budidaya tersebut tidak bisa disebut hidroponik lagi atau tepatnya, kehebatan hidroponik ga kelihatan. Emang sih, banyak salah kaprah di kalangan umum. Biarin dah, yang penting nanem deh. Bagi hobiis atau ibu-ibu untuk keperluan rumah tangga, ga masalah, tetapi untuk bisnis, hehe.. output maksimal dengan keuntungan sebesar-besarnya sulit diperoleh.. Namanya juga hobiis, yang penting tanaman tumbuh, bisa dipanen, ga begitu peduli berapa kg produksi, asal bisa dimakan atau seberapa cantik penampilannya atau seberapa enak dimakan karena dinikmati dan dimakan sendiri. Kalau untuk bisnis? hehe..

Kenapa begitu? Taukah kehebatan hidroponik? Dengan dapat menghitung berapa nutrisi yang harus diberikan, kita juga bisa memprediksi produksi yang akan diperoleh. Kalau di media tanah, sulit hal demikian bisa diperoleh karena terkadang tanah mengikat hara, sehingga prediksi produksi meleset. Sedangkan dengan hidroponik, Kita bebas menentukan berapa produksi yang dicapai. Ada yang suka memberikan EC tinggi (terutama untuk sayuran daun) agar tanaman bisa cepat panen, waktu hemat, sehingga diperoleh banyak musim, tapi boros nutrisi *tapi kalau emang lebih feasible sih, ga masalah kale*. Semua punya mahzab sendiri2 sesuai pengalaman dan teori yang diyakininya.. *ciecie*

Makanya, saya ga heran bila konsumen benih aeroponik saya terheran-heran dengan pertumbuhan tanaman kentangnya.. Katanya Granola L, tapi kok berbunga, bu.. Atau, heran dengan betapa bongsornya pertumbuhan kentangnya.. Yang, terkadang bisa melebihi tingginya orang.. Hehe.. Halow.. ini bukan genetis lho. Ingat, pertumbuhan tanaman itu merupakan interaksi antara genetis dan lingkungan dan........... Hidroponik berusaha mempengaruhi lingkungan agar berproduksi maksimum dan kualitas maksimum. Kuncinya, salah satunya ya nutrisi..
Jadi, sekali lagi jangan heran ya, dan pleasee... jangan ributkan lagi masalah berbunga dan tidak berbunga *silahkan baca postingan saya tentang berbunga, males ngomentarinnya sih*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar